Holding BUMN Integrasi Maritim Masih Digodok, Tunggu Masuk Danantara?

18 Maret 2025 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama ASDP Indonesia Heru Widodo saat Media Gathering, Senin (17/3/2025). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama ASDP Indonesia Heru Widodo saat Media Gathering, Senin (17/3/2025). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN berencana menggabungkan PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Namun, hingga kini belum ada progres signifikan dari rencana proses Holding Integrasi Maritim itu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, memastikan rencana penggabungan atau merger BUMN di sektor angkutan kelautan itu masih digodok.
"Semuanya masih berproses, ini masih dalam tahap kajian dan semuanya teman-teman dari Pelni, Pelindo, ASDP, semuanya terlibat aktif, tidak hanya bertiga saja tapi juga ada konsultan yang nanti membantu untuk melakukan kajian," kata Heru usai acara Media Gathering, Senin (17/3).
Heru berharap kajian bersama konsultan itu dapat menentukan sebuah formula atau skenario yang tepat untuk merger BUMN sektor angkutan kelautan tersebut.
Saat ditanya kaitannya dengan proses alih kelola seluruh BUMN kepada Danantara Indonesia, Heru menyebut perusahaan masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah.
"Kami masih nunggu arahan dari Kementerian BUMN, tapi tentunya sambil kita menunggu itu kajian juga harus kita lakukan, sehingga nanti ketika ada arahan dari Kementerian BUMN tinggal kita sinkronkan mana yang kira-kira pas dan tepat untuk skenarionya," jelas Heru.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelni (Persero) Tri Andayani mengungkapkan proses merger perusahaan angkutan laut ini telah mencapai pembentukan jajaran direksi atau Board of Directors (BoD).
“Namanya Holding Integrasi Maritim. Kurang lebih 2-3 hari yang lalu kita sudah kick off antara Pelindo, Pelni, dan ASDP. Nah ini lagi masih berproses. Berproses ini baru kajian awalnya,” kata Tri usai konferensi pers Angkutan Laut Lebaran 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (7/3).

Proses Merger BUMN Karya Tunggu Danantara

Sementara itu, perusahaan pelat merah di bidang konstruksi alias BUMN Karya yang juga akan dimerger, prosesnya stagnan imbas pembentukan Danantara.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Sugeng Rochadi. Perusahaan masih dalam proses pendalaman dengan konsultan keuangan terkait rencana merger, di mana Kementerian BUMN masih memiliki banyak skenario.
ADVERTISEMENT
"Kementerian BUMN ada skenario pengelompokannya dan hari ini saya lihat juga sudah stagnan akibat dari Danantara itu berdiri. Jadi isu yang berikutnya kelihatannya satu jadi tujuh, tujuh jadi satu," kata Sugeng saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR , Rabu (5/3).
Adapun rencana awalnya 7 BUMN Karya akan disatukan menjadi 3 perusahaan, yakni PT Waskita Karya akan dilebur ke PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya dilebur ke PT Adhi Karya, sedangkan PT Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PT PP.