Holding BUMN Jasa Survei dan PT EMI Teken Kerja Sama Bisnis Dekarbonisasi

2 Februari 2022 20:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Holding BUMN Jasa Survey dan PT EMI teken kerja sama Dekarbonisasi.  Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Holding BUMN Jasa Survey dan PT EMI teken kerja sama Dekarbonisasi. Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian BUMN menunjuk IDSurvey atau Holding BUMN Jasa Survei melalui induk holdingnya, yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI bekerja sama dengan PT EMI untuk menjalankan bisnis berbasis ekonomi hijau. Salah satunya adalah menyiapkan pilot project dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Upaya ini dilakukan dengan melakukan inisiasi penandatangan nota kesepahaman antara BKI dengan sejumlah BUMN antara lain Pertamina, PLN, Perum Perhutani, Semen Indonesia, Pupuk Indonesia, MIND ID, PTPN, dan EMI yang dilaksanakan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Rabu, (2/2).
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan Kementerian BUMN dan BUMN sangat serius untuk menjadi pioneer dan juga role model dalam hal penerapan dekarbonisasi. Pada 2021 lalu, Kementerian BUMN dan BUMN telah melakukan beberapa inisiatif dan memiliki Program Management Office (PMO) khusus yang mengkoordinasikan beberapa BUMN.
Terdapat 4 PMO Inisiatif Ekosistem dalam rangka mendukung implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK), yaitu BUMN Carbon Market, Green Industry Cluster, Maksimalisasi NBS Potential, dan Scale-up EV Adoption.
ADVERTISEMENT
“Ada 7 BUMN yang bergabung pada saat itu, dan termasuk juga yang hadir dalam kesempatan siang hari ini, yaitu PTPN, Pupuk Indonesia, Pertamina, Mind ID, PLN, Semen Indonesia, BKI, begitu juga dengan Perhutani yang kita lihat merupakan BUMN yang memiliki potensi untuk bersinergi,” kata Pahala melalui keterangan resminya, Rabu (2/2).
“BUMN-BUMN ini di satu sisi menjadi BUMN yang selama ini kita kenal sebagai penghasil emisi, atau produsen emisi, tetapi ada juga yang berpotensi untuk memberikan National Best Climate Solution, seperti Perhutani dan PTPN,” tambahnya.
Pahala mengatakan sebagai bentuk follow up dari PMO Penerapan Dekarbonisasi tersebut, hari ini telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman.
Pasalnya, berdasarkan hasil identifikasi PMO telah ditemukan beberapa hal, salah satunya diperlukan adanya inisiatif untuk bisa menurunkan emisi secara end to end atau dari hulu ke hilir, terutama melalui efisiensi energi, migrasi, atau perubahan jenis energi yang mungkin memiliki emisi yang lebih tinggi agar dapat di ubah menuju emisi yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
"Atau ada dua hal lain yang juga sudah diidentifikasi, yaitu bagaimana kita bisa melihat pengembangan dari usaha line of business yang mungkin akan bisa menjadi pendorong untuk menurunkan emisi, misalnya pengembangan daripada ekosistem EV (EV Battery) pada kendaraan roda dua dan roda empat, atau pun bagaimana kita mengembangkan Green Industry Cluster, geothermal, dan energi baru dan terbarukan," terang Pahala.
“Nah ini merupakan inisiatif-inisiatif yang sudah kita identifikasi dan mulai kita lakukan perhitungan secara matang untuk melihat apakah inisiatif tersebut bisa berkontribusi pada komitmen Indonesia untuk bisa menurunkan emisi 29 persen pada tahun 2030 nanti, ini tentunya memerlukan validasi dan verifikasi bersama-sama,” tambahnya.
Pahala mengapresiasi seluruh pihak, tak terkecuali seluruh BUMN yang menandatangani perjanjian tersebut. Pahala berharap dalam waktu dekat MoU yang ditandatangani kali ini dapat diimplementasikan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama BKI selaku induk dari holding IDSurvey, Rudiyanto, mengungkapkan pilot project kolaborasi antar BUMN untuk dekarbonisasi ini akan menjadi pilot perdagangan karbon yang dapat mendukung terpenuhinya target NDC 2030 dan target zero emission 2060, serta pembangunan rendah karbon yang sesuai dengan target pembangunan berkelanjutan.
Rudiyanto mengakui BUMN juga memiliki peran vital sebagai verifikator dan menjalankan validasi pendukung pasar karbon.
“Peran utama BUMN pada lembaga verifikasi dan validasi guna mendukung kegiatan seperti pengukuran dan inventori data emisi karbon, pengelolaan dokumen pengembangan proyek rendah karbon serta pengembangan teknologi rendah emisi. BUMN yang dapat berperan sebagai lembaga konsultan, verifikasi, validasi dan pendukung pasar karbon,” ungkap Rudiyanto.