Holding BUMN Pertahanan Minta Modal Rp 2 T di 2025, Begini Strategi Bisnisnya

10 Juli 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Pindad sukses melaksanakan uji tembak yang termasuk dalam rangkaian kegiatan uji fungsi dan kelaikan Medium Tank Harimau di area lapangan tembak Pusdikif Cipatat pada 22 Agustus 2023. Foto: Dok. Pindad
zoom-in-whitePerbesar
PT Pindad sukses melaksanakan uji tembak yang termasuk dalam rangkaian kegiatan uji fungsi dan kelaikan Medium Tank Harimau di area lapangan tembak Pusdikif Cipatat pada 22 Agustus 2023. Foto: Dok. Pindad
ADVERTISEMENT
PT Len Industri (Persero), induk Holding BUMN Pertahanan DEFEND ID, mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2 triliun di 2025 sebagai salah satu sumber pendanaan dan investasi strategis sesuai peta jalan (roadmap) hingga 2029.
ADVERTISEMENT
"Mengacu kepada hasil rapat Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN pada 7 Juni 2024, bahwa terdapat usulan PMN untuk tahun 2025 yaitu PT PLN sebesar Rp 3 triliun, PT Len Industri sebesar Rp 2 triliun, dan Danareksa sebesar Rp 2 triliun," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, saat RDP Komisi VI DPR, Rabu (10/7).
Direktur Utama DEFEND ID, Bobby Rasyidin, menjelaskan perusahaan sudah menghitung kebutuhan investasi dan pendanaan sampai tahun 2029 mencapai Rp 7,41 triliun. Diharapkan mayoritas bisa dipenuhi dari PMN.
"Kami harapkan dari PMN sampai 2029 itu 46,8 persen, 43 persen itu adalah pengembangan mandiri kami sendiri, sedangkan 7,9 persen itu pengembangan dengan partnership," jelasnya.
Direktur Utama holding BUMN industri pertahanan Defend ID, Bobby Rasyidin (tengah), saat jumpa pers usai HUT ke-2 Defend ID, di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4). Foto: Dok. Defend ID
Bobby menuturkan, saat ini DEFEND ID masih bisa memenuhi kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dalam negeri, dengan total kontrak on hand saat ini mencapai Rp 109 triliun. Sejak 2020, kontrak on hand perusahaan sudah hampir menembus Rp 200 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kita harap di 2029 kita akan punya sekitar Rp 220 triliun kontrak on hand dengan rate 22 persen, itulah yang menghasilkan pendapatan Rp 57 triliun di tahun 2029," tutur dia.
Dia pun memaparkan peta jalan bisnis DEFEND ID selama periode 2024-2034 dibagi dalam 3 tahapan. Pertama, dalam jangka pendek yakni stability and enhanced financial performance.
"Karena memang 4 dari perusahaan ini dalam keadaan kinerja keuangan tidak dalam keadaan baik. Kami melakukan restrukturisasi, korporasi secara holistik dan komprehensif, transformasi bisnis, dan kami melakukan ekspansi core kompetensi kami," jelas Bobby.
Menhan Prabowo Subianto melepas keberangkatan kapal rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 ke Palestina, di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Kemudian peta jalan jangka menengah 2025-2029 atau domestic defence and security industry champion, salah satunya perusahaan menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) rata-rata minimal 60 persen.
ADVERTISEMENT
Terakhir, jangka panjang 2030-2034, yakni regional player defence and security industry. Perusahaan menargetkan 12 persen pertumbuhan pendapatan ekspor terhadap 2023 dan kontribusi dari komersial 45 persen.