Ibu Kota Mau Pindah ke Kaltim, Pemerintah Masih Kaji Pemanfaatan Aset di Jakarta
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana nasib aset pemerintah di Jakarta?
Direktur Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Arik Hariyono, mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji proses penilaian yang akan dilakukan pada aset Barang Milik Negara (BMN).
"Tentunya kami dalam hal ini sudah berproses saat ini, kami sedang berproses karena tentunya harus melakukan analisis-analisis. Contohnya, saat aset ditinggalkan yang sifatnya office building, nah ini bisa dimanfaatkan untuk sektor apa," ujar Arik dalam Media Briefing bersama DJKN, Jumat (14/10).
"Misalkan ini untuk disewakan, untuk dikerjasamakan hal-hal yang demikian sedang kita lakukan saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Hukum dan Humas DJKN, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani, menyebut saat ini pihaknya belum melakukan penilaian terhadap BMN yang ada di Jakarta. Sebab, aset tersebut belum ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
"Belum melakukan penilaian karena barangnya belum ditinggalin, masih dipakai. Masih sebatas kita melakukan kajian untuk kepentingan internal. Kalau ditanya penilaiannya belum terkait dengan IKN kita sebatas mempersiapkan," terang Tri.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kontrak pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan diteken minggu depan. Ia menjelaskan saat ini proses tender sudah berlangsung.
"Sudah (proses tender). Mudah-mudahan minggu ini sudah ada penetapan, tinggal minggu depan ada kontrak," kata Basuki ketika ditemui di Sirkuit Mandalika, Kamis (13/10).
Basuki memastikan proses pembangunan IKN sudah berjalan. Pengerjaan tersebut meliputi infrastruktur dasar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Jalan tol, jalan nasional kawasan kebangsaan yang menuju ke istana, kemudian sanitasi, air minum, itu sudah mulai dikerjakan. Nanti akhir akhir Oktober akan kita lihat," jelas Basuki.
ADVERTISEMENT
Live Update
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di Varzeghan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Hingga kini belum diketahui bagaimana kondisi Presiden Iran tersebut
Updated 20 Mei 2024, 9:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini