Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
IHSG Anjlok, Airlangga Sambangi Istana: Lapor Presiden Prabowo
18 Maret 2025 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta. Ia menyebut, salah satu agendanya ialah melaporkan perkembangan terkini mengenai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
ADVERTISEMENT
"Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden," kata Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3).
Airlangga juga menilai anjloknya IHSG disebabkan sejumlah faktor.
"Ketika ada saham-saham yang turun akibat mungkin laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam. Kemudian tentu kita melihat juga karena regulasi halt yang 5 persen itu kan kemarin diberlakukan saat Covid, tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut," ucap dia.
Saat ditanya apakah anjloknya IHSG mengkhawatirkan, Airlangga menegaskan secara fundamental masih kuat. Ia menilai penurunan saham merupakan hal wajar yang juga terjadi di berbagai negara.
"Kalau dari segi fundamental kuat, kalau penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun biasa, saat saham-saham yang negara lain Minggu-Minggu lalu turun cukup dalam. Mungkin sekarang, kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu dua hari ini," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mengatakan salah satu penyebab IHSG anjlok adalah kondisi domestik dan global. Dari sisi domestik, kinerja APBN 2025 yang jeblok di awal tahun ini menjadi salah satu pemicunya. Adapun hingga Februari 2025 penerimaan pajak turun 30,19 persen (yoy).
"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham," kata dia kepada kumparan, Selasa (18/3).
Sementara dari sisi global, tensi geopolitik timbul karena masih memanasnya Rusia-Ukraina. Selain itu, juga dipengaruhi oleh perang tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.