Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
IHSG Dibekukan Sementara, Analis Sebut Imbas Kinerja APBN Jeblok
18 Maret 2025 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mengatakan bahwa salah satu penyebabnya IHSG anjlok adalah kondisi domestik dan global. Dari sisi domestik, kinerja APBN 2025 yang jeblok di awal tahun ini menjadi salah satu pemicunya. Adapun hingga Februari 2025 penerimaan pajak turun 30,19 persen (yoy).
"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham," kata dia kepada kumparan, Selasa (18/3).
Sementara dari sisi global, tensi geopolitik timbul karena masih memanasnya Rusia-Ukraina. Selain itu, juga dipengaruhi oleh perang tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
"Kekhawatiran akan resesi di Amerika yang terus mengalami kenaikan," jelasnya.
Adapun hingga Februari 2025 penerimaan pajak Indonesia yang mengalami penurunan hingga 30 persen. Sementara defisit APBN mengalami defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode tersebut.
Defisit tersebut berbanding terbalik dengan surplus Rp 26 triliun atau 0,11 persen dari PDB yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
“Dari total keseimbangan, terjadi defisit Rp 31,2 triliun di akhir Februari 2025 atau 0,13 persen dari PDB. Defisit ini masih dalam target desain APBN,“ kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (13/3).
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.