IHSG Turun 0,66 Persen di Kuartal I 2023, Dirut BEI Beberkan Penyebabnya

3 April 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada kuartal pertama tahun 2023 mengalami penurunan 0,66 persen. Angka ini merosot tajam dibanding kinerja tahun lalu yang naik hingga 4,1 persen.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Iman menyebut fundamental Indonesia dinilai masih tetap kuat. Hal ini terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan tetap tumbuh di kisaran 4,8-5,0 persen.
“Kalau kita lihat bahwa dari per 31 Maret yoy dari Januari artinya, kita lihat bursa kita yang tahun lalu positif 4,1 persen, tahun ini negatif 0,66 persen. Sementara bursa-bursa yang akhir tahun negatif menjadi positif. Misalnya UK, Hong Kok, China dan sebagainya itu positif,” kata Iman saat Buka Bersama BEI dengan Wartawan Pasar Modal, Jakarta, Senin (3/4).
Iman menjelaskan, faktor yang menjadi penyebab kinerja Bursa Efek Indonesia turun salah satunya yakni perpindahan dana pada investor. “Walaupun juga di tengah-tengah BEI kuartal satu terjadi beberapa hal yang uncreditable tidak terduga seperti kolapsnya Silicon Valley Bank dan potensi resesi ke depan di 2023,” ujar Iman.
ADVERTISEMENT
Hingga 31 Maret 2023, IHSG berada di level 6.809. Iman mengatakan, IHSG sempat berada di level terendah 6.566 pada 16 Maret 2023 atau anjlok sekitar 4,16 persen. Namun IHSG kembali melonjak sejak 17 Maret.
“Tetapi kalau kita bicara 2022 ke 2023 ini side based artinya tetap. Walaupun sepanjang 2023 kita pernah mencapai indeks paling terendah di 6.500 san tapi ternyata kembali lagi 6.800 di akhir Maret 2023,” pungkasnya.