Ikut Tolak Impor Beras, Susi Pudjiastuti Kompori Mentan dan Buwas untuk Fight

23 Maret 2021 21:58 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obrolan Susi Pudjiastuti dengan 100 nelayan Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Obrolan Susi Pudjiastuti dengan 100 nelayan Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, ikut menyuarakan penolakan impor beras. Hal itu dilakukan Susi dengan mencuitkan sikapnya di linimasa akun twitter miliknya.
ADVERTISEMENT
Berkali-kali, pengusaha perikanan dan penerbangan itu me-retweet berbagai berita media, serta pernyataan tokoh soal penolakan impor beras.
Secara terbuka, dia juga menyokong sikap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas, yang menolak impor beras. Kepada Buwas, Susi bahkan mendorongnya untuk fight (melawan) kebijakan impor tersebut.
"Pak Buwas, panen tahun ini sangat bagus. Jangan mau untuk impor. Please fight, Pak Buwas beberkan 2 Menteri Jokowi yang perintahkan impor beras," tulis Susi Pudjiastuti.
Dorongan senada disampaikannya kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo, agar jangan mau mengalah dan lebih berpihak kepada petani. "Ayo Pak Mentan, jangan mengalah. Ayo bersama petani Pak Yasin. Jangan hancurkan produksi mereka," tulis Susi Pudjiastuti lagi dalam cuitan terpisah.
Sejumlah pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal di Pelabuhan Indah Kiat, di Merak, Cilegon, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Sebelumnya melalui rapat koordinasi terbatas atau Rakortas, Kemenko Perekonomian telah menyepakati untuk menugaskan Perum Bulog melakukan impor beras. Jumlahnya sebanyak 500 ribu ton untuk CBP (cadangan beras pemerintah) dan 500 ribu ton sesuai kebutuhan Perum Bulog.
ADVERTISEMENT
Pembahasan kebijakan impor itu sudah dilakukan melalui Rakortas sejak 26 Januari 2021. Rapat juga dihadiri kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementan, Kemendag, dan Perum Bulog.
Sementara Mendag Muhammad Lutfi menegaskan, impor beras dilakukan karena CBP di Bulog merupakan yang terendah sepanjang sejarah. Sehingga impor diperlukan untuk menambah stok dan memberantas spekulan. Meski demikian dia menyatakan, hingga saat ini belum menerbitkan izin impor tersebut. Kalau pun akan dilakukan, impor tidak di saat panen raya.
"Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," ujar Mendag dalam virtual conference mingguan Kemendag, Jumat (19/3).
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
ADVERTISEMENT