Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ikuti JNE, Bisnis Kurir Lion Air Naikkan Tarif Ongkos Kirim 15 Persen
15 Januari 2019 12:44 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB

ADVERTISEMENT
PT Lion Ekspress dengan merk dagang Lion Parcel yang tidak lain merupakan anak usaha Lion Air Group mengikuti jejak perusahaan logistik lainnya dengan menaikkan tarif pengiriman alias ongkos kirim mulai berlaku minggu ini. Kenaikan harga ongkos kirim yang diberlakukan sekitar 15 persen.
ADVERTISEMENT
"Kita mungkin akan ada kenaikan cuma enggak begitu banyak. Mungkin sekitar 15 persen naikkan harga, tergantung (daerah). Kita akan mulai minggu ini dari beberapa kota secara bertahap," ujar CEO Lion Ekspress, Farian Kirana, usai inagurasi sertifikat ISO 900:2015 di Kantor Lion Ekspress, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (15/1).
Farian menjelaskan dalam menjalankan bisnis kurir, komponen terbesar adalah kargo. Otomatis dengan penerapan aturan tarif baru maskapai Lion Air yang menaikkan tarif kargo udara (Surat Muatan Udara) maka berdampak pada jasa pengiriman Lion Ekspress.

"Karena basis Lion Air Group dari kargonya. Harga kargo naik pasti kita juga akan menaikkan harga," lanjutnya.
Farian merinci untuk komponen SMU sebesar 30-40 persen dari biaya operasional. Sedangkan tarif kargo sudah naik selama dua kali pada tahun lalu. Hanya saja Farian menegaskan dengan kenaikan tarif ini maka kualitas layanan akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Dengan menaikkan harga ini kita menaikkan mutu terutama dengan kurir yang semakin banyak maka layanan akan lebih cepat, lebih akurat," ujarnya.
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) memastikan 270 perusahaan jasa pengiriman logistik akan menaikkan tarif logistik pada bulan Januari ini. Penyebab utama kenaikan ongkos kirim murni karena SMU kemahalan.
"Perusahaan di bawah Asperindo di bulan Januari ini harus naik karena itu rekomendasi dari Asperindo. Hal ini karena SMU yang naik jadi alasan utama," timpal Ketua Umum Asperindo, M Feriadi, saat dihubungi terpisah.