news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Imbas COVID-19, Jumlah Penganguran Naik Jadi 8,75 Juta Orang di Februari 2021

5 Mei 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,75 juta orang pada Februari 2021. Angka ini naik 26,26 persen jika dibandingkan dengan periode Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta orang.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebab utama kenaikan jumlah pengangguran tersebut adalah terjadinya pandemi COVID-19. Adapun di Agustus 2020 angka pengangguran naik menjadi 9,77 juta orang.
BPS melakukan survei angkatan kerja nasional (Sakernas) secara rutin dua kali setiap tahun, yakni pada Februari dan Agustus.
"Pada Februari 2021 jumlah pengangguran 8,75 juta ada perbaikan, tapi belum full recovery," ujar Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (5/5).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
Dia menambahkan, periode Februari 2020 ke Februari 2021 ada penambahan sebanyak 1,82 juta orang yang menganggur. Sementara dari periode Agustus 2020 ke Februari 2021 angkanya justru turun 1,02 juta orang.
"Tapi perlu diingat jika Februari 2020 COVID-19 belum ada, sementara sekarang masih dibayang-bayangi. Periode Agustus 2020 ke Februari 2021 jumlah penganggurannya turun 1,02 juta," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun data angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang atau naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,31 persen poin.
Kemudian penduduk yang bekerja sebanyak 131,06 juta orang, naik 2,61 juta orang dari Agustus 2020. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,34 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Transportasi dan Pergudangan (0,30 persen poin).
Selain itu, ada 19,1 juta orang atau 9,3 persen penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 1,62 juta orang dan Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 sebanyak 0,65 juta orang.
ADVERTISEMENT
Sementara tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 1,11 juta orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 15,72 juta orang.