Impor Tekstil Tembus 1,89 Juta Ton di Januari-Oktober 2024, Naik 22,85 Persen

15 November 2024 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Produk tekstil dalam negeri semakin tertekan dengan membanjirnya produk impor. Akibatnya, surplus perdagangan industri TPT pun tergerus. Foto: Triawanda Tirta Aditya/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Produk tekstil dalam negeri semakin tertekan dengan membanjirnya produk impor. Akibatnya, surplus perdagangan industri TPT pun tergerus. Foto: Triawanda Tirta Aditya/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor produk Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sepanjang Januari-Oktober 2024 sebanyak 1,89 juta ton. Angka ini naik 22,85 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,54 juta ton.
ADVERTISEMENT
Secara nilai, impor TPT sepanjang Januari-Oktober 2024 sebesar USD 8,18 miliar naik 6,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 7,71 miliar.
Impor TPT Oktober sebanyak 197,35 ribu ton juga terpantau naik 1,04 persen dibandingkan impor TPT September yang sebesar 195,31 ribu ton. Namun dilihat dari nilai, impor TPT Oktober dengan nilai USD 865,13 juta justru turun 2,18 persen dari September 2024 sebesar USD 884,440 juta.
Secara tahunan, impor TPT Oktober sebanyak 197,35 ribu ton naik 4,59 persen dari Oktober 2023 sebanyak 188,69 ribu ton. Adapun nilai impor TPT Oktober 2024 capai USD 865,13 juta naik 6,76 persen dibandingkan USD 810,385 juta.
Dari sisi ekspor, BPS mencatat sepanjang Januari-Oktober 2024 Indonesia mengekspor sebanyak 1,61 juta ton TPT. Angka ini turun sebesar 78,61 juta ton atau 5,10 persen dari volume ekspor TPT pada periode yang sama bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar menyebut dari sisi nilai ekspor TPT Januari-Oktober 2024 capai USD 9,85 miliar atau setara dengan Rp 154,47 triliun (dengan kurs Rp 15.879 per dolar AS).
“Untuk ekspor TPT Januari sampai dengan Oktober 2023 ini nilainya adalah sebesar USD 9,85 miliar dengan volumenya adalah sebesar 1,61 juta ton,” kata Amalia dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jumat (15/11).
Secara nilai, ekspor TPT sepanjang Januari-Oktober 2024 lebih tinggi 0,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 9,76 miliar.
Dari sisi volume ekspor TPT pada Oktober 2024 capai 174,46 juta ton lebih tinggi 26,21 juta ton atau 17,68 persen dari September 2024 yang sebesar 148,24 juta ton.
ADVERTISEMENT
Dari segi nilai, ekspor TPT pada Oktober 2024 capai USD 1,01 miliar lebih tinggi 6,27 persen atau USD 59,76 juta dari September 2024 yang sebesar USD 951,94 miliar.
Sebelumnya, industri TPT menjadi sektor industri manufaktur yang banyak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini lantaran gempuran impor TPT di Indonesia.
Berikut daftar perusahaan pabrik tekstil yang tutup dan PHK buruh hingga September 2024 berdasarkan data Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN):
1. PT S Dupantex, Jawa Tengah, PHK sekitar 700 orang
2. PT Alenatex, Jawa Barat, PHK sekitar 700 orang
3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah, PHK sekitar 500 orang
4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah, PHK sekitar 400 orang
5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah, PHK sekitar 700 orang
ADVERTISEMENT
6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah, PHK sekitar 8.000 orang.
7. PT Sinar Panca Jaya, Semarang, total PHK sekitar 3.000 dan dilakukan bertahap.
Jika dijumlah, sekitar 14.000 buruh kena PHK akibat tutupnya pabrik tekstil tersebut.