Indef Minta Capres-Cawapres Tak Buat Kegaduhan: Bisa Berimbas ke Investasi

28 Desember 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut pemilihan umum 2024, di KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut pemilihan umum 2024, di KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, meminta para capres-cawapes yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, hingga Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tidak membuat kegaduhan selama tahun politik berlangsung. Mengingat, segala pergerakan dalam tahun politik dapat mempengaruhi kinerja investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Buat capres-capres ini perlu, jangan membuat kegaduhan yang membuat orang yang punya duit keluar. Sehingga menyulitkan kita semua," kata Aviliani dalam Diskusi Publik 'Evaluasi dan Perspektif Ekonom Perempuan INDEF terhadap Perekonomian Nasional, Kamis (28/12).
Dia menekankan, Pemilu harus berjalan dengan damai. Supaya pengusaha tidak takut menempatkan uangnya di Indonesia.
Lebih lanjut, dia menilai Pemilu 2024 dapat mempengaruhi selera risiko (risk appetite) investor dan pelaku usaha karena sebagian akan cenderung wait and see sambil menunggu hasil pemilihan. Menurutnya, kinerja investasi akan membaik usai pesta demokrasi selesai.
"Karena mereka mau invest sekarang, enggak tahu presidennya, policy seperti apa? Baru kalau satu putaran setelah Februari itu bagus lagi (kinerja investasi). Kalau dua putaran menunggu sampai Juni," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap satu putaran lebih bagus tapi kalau tidak akan lebih lama. Ini yang membuat 2024 belum tentu lebih baik dari 2023 karena ada tahun Pemilu," tambah Aviliani.
Bank Indonesia (BI) mencatat hingga minggu ketiga Desember 2023, aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia senilai Rp 6,37 triliun. Aliran modal asing ini masuk di pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Terdiri dari jual neto Rp 120 miliar di pasar SBN dan beli neto Rp 1,52 triliun di pasar saham, serta beli neto Rp 4,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (22/12).