Indef Soroti Anggaran Makan Bergizi Gratis di Tengah Terbatasnya Ruang Fiskal

18 Agustus 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa menyantap makanan saat mengikuti uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Siswa menyantap makanan saat mengikuti uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai harus berhadapan dengan kondisi keterbatasan ruang fiskal. Anggaran program makan bergizi gratis tahun depan disebut mencapai Rp 71 triliun.
ADVERTISEMENT
Researcher, Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ariyo D.P. Irhamna, mengungkapkan kondisi itu didasari kewajiban pembayaran utang yang mempengaruhi RAPBN 2025.
“Ruang fiskal kita sangat terbatas karena kewajiban pembayaran utang,” kata Ariyo saat diskusi publik bertajuk ‘RAPBN 2025 di Masa Transisi: Apa Saja yang Harus Diantisipasi?’ yang diselenggarakan secara daring, Minggu (18/8)..
Utang pemerintah per akhir Juli 2024 tercatat mencapai Rp 8.502,69 triliun. Mengutip Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2025, Prabowo dibebankan untuk membayar bunga utang senilai Rp 552,9 triliun di tahun pertama kepemimpinannya. Angka ini belum termasuk pembayaran pokok utang
Ariyo mengatakan yang menjadi tantangan dari MBG adalah bagaimana mengimplementasikan rancangan program tersebut di tengah keterbatasan fiskal dan beberapa masalah ekonomi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana men-deliver kondisi fiskal dan ekonomi masyarakat yang penuh tekanan. Kemarin ada kenaikan BBM lalu badai PHK juga,” ujar Ariyo.
Ariyo berharap agar ke depan pemerintahan baru dapat bergerak cepat untuk menjelaskan detail dari program tersebut. Hal ini agar kepercayaan awal dari publik dan pasar dapat dimunculkan.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat upacara HUT ke-79 RI di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
“Saya yakin masyarakat menanti penjelasan program ini, penting juga untuk mendapat kepercayaan publik dan pasar,” ungkap Ariyo.
Researcher Center of Macroeconomics and Finance Indef, Riza Annisa Pujarama, menilai makan bergizi gratis bisa saja menjadi program yang berlanjut selama 5 tahun masa pemerintahan Prabowo.
“Kalau melihat dari programnya, MBG akan dilakukan secara bertahap dalam waktu kurun 5 tahun, targetnya kan sekitar 80 juta anak ya. Kemungkinan program ini akan berlanjut dalam waktu 5 tahun,” kata Riza.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk besaran utang yang dapat ditimbulkan dari program tersebut harus menunggu perhitungan anggaran dan kebutuhan program.
“Cuma berapa uutang itu harus dilihat dulu, berapa yang mereka butuhkan. Kalau misalnya langsung diimplementasikan harusnya bisa meningkatkan hutang, karena tadi penerimaan kita sudah terbatas, penerimaan dari perpajakan,” tutur Riza.

Anggaran Ketahanan Pangan di 2025 Rp 124,4 T, Bisa Dukung Makan Bergizi Gratis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp 124,4 triliun untuk anggaran program ketahanan pangan pada 2025.
Sri Mulyani mengatakan ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, alokasi ini bisa mendukung rantai pasok dan memperkuat ketahanan pangan.
"Rp 124,4 triliun dari mula sisi pra produksi, produksi, distribusi, pemasaran, hingga konsumen terkait makanan bergizi gratis, kartu sembako, dan pemberian makan tambahan balita berisiko stunting," kata Sri Mulyani dalam konpers RAPBN 2025, Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT