Indef: Suku Bunga Acuan BI 5 Persen Sudah Ideal

4 November 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Oktober 2019 di Jakarta, Kamis (24/10). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Oktober 2019 di Jakarta, Kamis (24/10). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 5 persen. Sepanjang, tahun ini suku bunga berturut-turut telah turun sebanyak empat kali yaitu sebesar total 1 bps.
ADVERTISEMENT
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani menilai, penurunan di level 5 persen tersebut sudah bagus dan cukup ideal.
“Jadi BI rate angka psikologisnya pada 5 persen, jadi kalau turun lagi lebih bawah bisa capital outflow,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (4/11).
Kendati demikian, penurunan suku bunga di level tersebut menurutnya masih perlu diikuti oleh penurunan bunga di Medium Term Notes (MTN) dan obligasi pemerintah.
“Jadi pada angka 5 persen sudah bagus (ideal) tinggal diikuti lagi yang lainnya kayak MTN, obligasi, saya rasa perlu mempertimbangkan untuk menurunkan,” imbuh dia.
Aviliani melanjutkan, SBN pemerintah bertenor 10 tahun saat ini menawarkan bunga 7,13 persen. Hal tersebut, menurutnya membuat bunga dana (deposito) masih mahal.
ADVERTISEMENT
"Kalau bunga dana masih mahal, otomatis bunga kredit enggak bisa turun juga. Jadi ada persoalan likuiditas yang dihadapi perbankan, apabila ada suku bunga lain yang lebih tinggi dari BI Rate," terang Aviliani.
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: Reuters/Fatima El-Kareem;
Dampak penurunan suku bunga tersebut, kata dia, juga tak bakal bisa berdampak apabila suku bunga yang lain tak ikut diturunkan, misalnya seperti bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rate.
Di sisi lain, Ia juga memandang apabila bunga obligasi pemerintah jauh di atas suku bunga acuan BI7DRR, maka bisa berpotensi trade off dari dana masyarakat pada pemerintah.
"Pengambil dana dari masyarakat harus bisa bersama sama menyeimbangkan tingkat bunganya sehingga tak saling trade off antara pemerintah dan perbankan," pungkasnya.
BI pertama kali menurunkan suku bunga acuan pada Juli 2019, dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Lalu pada Agustus 2019, BI kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen.
ADVERTISEMENT
BI kembali menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,25 persen pada September 2019. Terakhir, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5 persen pada Oktober 2019.