Indonesia dan Negara ASEAN Akan Bahas Larangan Terbang Boeing 737 MAX

13 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dan negara-negara ASEAN akan membahas mengenai kebijakan larangan terbang Boeing 737 MAX 8, menyusul insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mengajak negara se-Asia Tenggara untuk duduk bersama menyamakan pandangan larangan terbang Boeing 737 MAX 8.
"Ibu Polana (Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub) sedang kerja sama dengan negara ASEAN yang punya Boeing 737 MAX. Karena ini baru pertama kali, terbang seperti ke Singapura enggak boleh. Jadi kita samakan dulu pandangan terhadap kejadian ini," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (13/3).
Indonesia hingga saat ini baru menerapkan larangan terbang Boeing 737 MAX 8 di dalam negeri untuk sementara. Tapi, maskapai lain dari luar negeri yang membawa pesawat jenis tersebut masih diperbolehkan melintasi langit Indonesia.
Luhut belum bisa memastikan apakah kerja sama dengan negara ASEAN ini dilakukan di tingkat menteri antara negara. Kata dia, bisa juga para ahli terlibat di dalamnya untuk mengutarakan pandangan.
ADVERTISEMENT
"Kita belum melarang, tapi negara-negara di sini (ASEAN) kan sudah larang. Enggak usah berandai-andai. Siapa sih yang lewatin daerah kita?" ucapnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi kuliah umum di Gedung Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Luhut juga mengatakan pemerintah tak akan terburu-buru dalam mencabut larangan terbang sementara terhadap Boeing 737 MAX 8. Indonesia perlu menunggu keputusan Boeing ataupun Otoritasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA).
"Saya pikir kita tidak cabut buru-buru grounded karena kita enggak mau nanti ada kecelakaan lagi. Kita yakin betul ini sampai Boeing ini aman terbang. Tunggu 2 atau 3 minggu, atau sebulan sampai aman dari Seattle (kantor Boeing)," ucap dia.
Sebelumnya, Polana dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan menjelaskan, sampai saat ini Indonesia masih memperbolehkan maskapai dari negara lain yang membawa Boeing 737 MAX 8 melintasi langit Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, saat ini fokus mereka adalah pengecekan dan insepksi terhadap Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki Lion Air dan Garuda Indonesia.