Indonesia Masih Banjir Pakaian Impor dari China hingga Vietnam

15 Agustus 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah barang bukti berupa pakaian bekas hasil pengungkapan kasus penyelundupan barang bekas dan ilegal dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/3/2023).  Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah barang bukti berupa pakaian bekas hasil pengungkapan kasus penyelundupan barang bekas dan ilegal dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia masih banjir pakaian impor dari China hingga Vietnam. Total impor pakaian mengalami kenaikan secara bulanan (month to month/mtm).
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan impor pakaian jadi berupa pakaian rajutan (HS 61) naik 55,46 persen mtm. Kemudian, impor pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) naik 29,01 persen.
"Untuk HS 61 utamanya berasal dari Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, Turki dan Italia. Sementara HS 62 utamanya berasal dari Tiongkok, Bangladesh, Vietnam, Hongkong dan Maroko," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Kamis (15/8).
Amalia mengatakan secara kumulatif Januari-Juli 2024 impor pakaian rajutan dan bukan rajutan dari China mengalami penurunan masing-masing 4,75 persen dan 7,17 persen.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Kamis (15/8/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
"Komoditas terbesar HS 61 yang mengalami penurunan adalah pakaian dan aksesoris yang dirajut. Sementara itu, HS 62 yang turun cukup tinggi adalah dari kelompok bra berbahan non katun," ungkapnya
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau secara bulanan mengalami peningkatan, tetapi kalau data ekspor atau impor yang lebih relatif baik adalah melihat angka kumulatif,” imbuhnya.
Di samping itu, impor alas kaki dari China juga masih membanjiri Indonesia. Pada Juli 2024, impor alas kaki mencapai USD 50,99 juta.
"Alas kaki dari China secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 21,54 persen, sementara secara bulanan meningkat 7,37 persen,"pungkasnya.