inDrive Hadirkan Fitur Nego Tarif, Perusahaan: Solusi Kenaikan Harga BBM

11 Oktober 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Press Conference Rebranding inDriver, Selasa (11/10). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Press Conference Rebranding inDriver, Selasa (11/10). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
ADVERTISEMENT
Platform transportasi online, inDrive menyatakan, sistem negosiasi tarif antara pengemudi dan penumpang menjadi strategi untuk menghadapi kenaikan harga BBM dan kenaikan batas minimum transportasi online.
ADVERTISEMENT
Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive Roman Ermoshin mengatakan, fitur inDrive untuk menegosiasikan harga antara pengemudi dan penumpang menjadi solusi kenaikan harga BBM.
“inDrive memperbolehkan pengemudi dan penumpangnya untuk negosiasi tarif kendati kami menerapkan batas tarif tertentu, jelasnya di Glass House Ritz Carlton, Selasa (11/10).
Namun, Roman menjelaskan proses negosiasi tetap mengikuti standar kebijakan tarif yang telah diatur Kemenhub sebelumnya. Dengan kata lain, tarif batas atas masih diatur oleh regulator.
Ia memastikan penumpang juga memiliki keleluasaan untuk mendapatkan pengemudi ketika waktu-waktu tertentu, atau saat permintaan tinggi. Apabila penumpang ingin mendapatkan pengemudi dengan cepat, maka bisa membayar lebih.
"Misalnya saat rush hour anda membutuhkan kendaraan dengan cepat, maka anda bisa menaruh harga (tarif) yang lebih tinggi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Roman menyampaikan bahwa sistem negosiasi ini merupakan komitmen inDrive untuk mengakomodir kebutuhan penumpang untuk mendapatkan harga bersaing. Dalam konferensi pers rebranding inDrive ini, Direktur inDrive itu memastikan akan tetap konsisten dengan visi perusahaannya untuk menyajikan jasa transportasi terjangkau.
“Kita tahu semua mengalami situasi ekonomi seperti inflasi  akibat kenaikan BBM, seperti Indonesia misalnya harga transportasi online naik 15 persen. Kalau harga terlalu tinggi, membebani penumpang, makanya kita buat sistem negosiasi,” tuturnya.