Penandatanganan akta jual beli Pertamedika IHC

Industri Farmasi Dunia Ungkap Harga Vaksin Corona, Berapa di Indonesia?

28 Agustus 2020 9:20 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mnteri BUMN Erick Thohir saat Pertamedika IHC melakukan penandatangan akta jual beli dengan tujuh BUMN pemilik tujuh PT Rumah Sakit BUMN. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Mnteri BUMN Erick Thohir saat Pertamedika IHC melakukan penandatangan akta jual beli dengan tujuh BUMN pemilik tujuh PT Rumah Sakit BUMN. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Industri Farmasi dunia sudah mengungkap harga vaksin corona, sekiranya produk itu sudah selesai uji klinis dan diedarkan secara massal. Seperti diketahui, pelaku bisnis farmasi global dari berbagai negara, sedang berlomba-lomba menyiapkan vaksin corona.
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan farmasi sudah melakukan uji klinis tahap III atau tahap akhir, sebelum masuk ke fase produksi. Perusahaan farmasi China juga sudah sampai uji klinis tahap III dalam mengembangkan vaksin corona. Yakni Sinopharm dan Sinovac. Khusus Sinovac, juga melakukan uji klinis tahap III di Indonesia bekerja sama dengan BUMN farmasi, Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.
Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen, mengatakan harga vaksin buatannya kelak diprediksi tak lebih dari 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua kali suntikan.
"Harganya tidak akan terlalu tinggi. Diperkirakan beberapa ratus yuan untuk satu suntikan, jadi untuk dua dosis harus kurang dari 1.000 yuan," kata Liu kepada Guangming Daily seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Lantas berapa harga vaksin buatan Sinovac di Indonesia nanti? Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan sudah menghitung biaya vaksin corona. Dia juga telah memiliki detail perkiraan harga yang akan dipatok.
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Perhitungan awal kami, vaksin ini untuk harganya antara 25 sampai 30 dolar AS (Rp 350 ribu-Rp 450 ribu) per orang. Namun Bio Farma sedang menghitung ulang lagi. Nantinya setiap orang akan divaksin dua kali dalam jeda dua minggu," kata Erick dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (27/8).
Erick yang juga Ketua Tim Pelaksana Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19 menjelaskan, penetapan harga vaksin per orang tersebut telah sesuai dengan harga bahan baku vaksin per dosis sebesar USD 8 atau sekitar Rp 118.000. Tapi dia memperkirakan harga bahan baku vaksin akan turun di kisaran USD 6-USD 7 per dosis.
ADVERTISEMENT
Selain dari perusahaan farmasi China, ada juga perusahaan farmasi AS dan Eropa yang memproduksi vaksin corona. Seperti perusahaan farmasi asal AS, Moderna Inc, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, dengan perkiraan harga USD 30 (Rp 440.000).
Ada juga Pfizer yang berbasis di New York, bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Jerman yakni BioNTech, dengan perkiraan harga vaksin USD 40 (Rp 590.000); Industri farmasi lain yang mengembangkan vaksin corona, adalah AstraZeneca dari Inggris, menawarkan harga vaksin USD 8 (Rp 118.000).
Tapi yang dirilis AstraZeneca adalah biaya produksi dasar, di luar berbagai biaya lain. Mereka mengklaim tak akan menjual vaksin corona secara komersial selama masa pandemi berlangsung.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten