Inflasi April 2024 Diproyeksi Turun jadi 0,22 Persen

2 Mei 2024 10:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembeli menggunakan aplikasi Livin' Bank Mandiri untuk membayar dengan QRIS di pasar tradisional di Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli menggunakan aplikasi Livin' Bank Mandiri untuk membayar dengan QRIS di pasar tradisional di Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laju inflasi pada April 2024 diprediksi akan lebih rendah dibandingkan periode Maret 2024 sebesar 0,52 persen. Adapun laju inflasi selama April akan diumumkan BPS pada hari ini, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksi laju inflasi bulanan pada periode April 2024 akan berada di kisaran 0,27 persen (mom).
"Laju inflasi bulanan pada April 2024 diperkirakan sebesar 0,27 persen mom, cenderung menurun dari 0,52 persen mom di Maret 2024 atau selama periode Ramadan," kata Josua kepada kumparan, Rabu (1/5).
Josua menjelaskan penurunan ini sebagian besar didorong oleh penurunan inflasi bahan makanan, yang secara khusus menurun karena puncak musim panen terjadi di bulan April 2024. Musim panen cenderung dapat mengimbangi dampak dari Lebaran ketika permintaan bahan makanan biasanya meningkat secara musiman.
Lebih lanjut, pada bulan April 2024, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga, termasuk beras, telur ayam, cabai merah, dan cabai rawit. Sebaliknya, harga-harga meningkat untuk komoditas seperti daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
"Kelompok pengeluaran lain yang berkontribusi terhadap inflasi adalah transportasi, penyediaan makanan dan minuman/restoran, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya," ungkapnya.
Aktivitas pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Peningkatan ini terkait dengan meningkatnya permintaan selama liburan Lebaran, terutama untuk jasa transportasi, biaya rekreasi dan rekreasi, dan harga emas yang lebih tinggi dan depresiasi Rupiah yang menyebabkan inflasi impor yang lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Di sisi lain, laju inflasi IHK tahunan diperkirakan akan tetap relatif stabil pada 3,02 persen secara tahunan atau year on year (yoy) di April 2024, dibandingkan dengan 3,05 persen yoy di Maret 2024. Stabilitas ini terutama disebabkan oleh inflasi harga bergejolak yang lebih rendah karena penurunan inflasi bahan makanan, sejalan dengan puncak musim panen yang meningkatkan pasokan bahan makanan.
ADVERTISEMENT
Laju inflasi inti tahunan bulan April 2024 diperkirakan meningkat dari 1,77 persen yoy di Maret 2024 menjadi 1,82 persen yoy di April 2024, didorong oleh peningkatan permintaan selama periode Lebaran, kenaikan harga emas, dan inflasi impor yang lebih tinggi karena depresiasi Rupiah.
"Kami memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2024 akan berada dalam kisaran target 1,5 - 3,5 persen dengan potensi tekanan ke atas pada paruh pertama tahun 2024 yang berasal dari dampak El Nino dan inflasi impor yang lebih tinggi akibat depresiasi Rupiah di tengah risiko suku bunga kebijakan global yang higher for longer dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah," ujarnya.