Inflasi Desember 2024 Diperkirakan Meningkat Efek Nataru

2 Januari 2025 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasar tradisional di Indonesia. Foto: Rakha aim/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasar tradisional di Indonesia. Foto: Rakha aim/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Inflasi bulan Desember 2024 diprediksi meningkat, didorong oleh lonjakan permintaan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Desember hari ini, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Josua Pardede memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum akan mencapai 0,54 persen secara bulanan (month to month/mtm). Prediksi tersebut naik signifikan dibandingkan inflasi November sebesar 0,30 persen. Tren ini, menurutnya, sejalan dengan pola musiman yang terjadi setiap akhir tahun.
"Peningkatan inflasi Desember terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam, yang menyebabkan inflasi harga bergejolak melonjak menjadi 2,54 persen mtm dari 1,07 persen mtm bulan sebelumnya," kata Josua kepada kumparan, Kamis (2/1).
Ia juga menambahkan, inflasi harga diatur pemerintah diperkirakan hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,16 persen mtm. Meskipun harga bahan bakar non-subsidi meningkat akibat depresiasi rupiah.
Dari sisi tahunan, Josua memperkirakan inflasi tahun kalender 2024 akan berada di kisaran 1,67 persen yoy, naik dari 1,55 persen pada November 2024. Tetapi jauh lebih rendah dibandingkan 2,81 persen pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, inflasi inti tahunan diperkirakan meningkat menjadi 2,29 persen yoy dari 1,80 persen pada 2023. Didorong oleh tren kenaikan harga emas dan pelemahan rupiah yang mempengaruhi harga emas domestik.
Ilustrasi pasar tradisional di Indonesia. Foto: Widyatmokko/Shutterstock
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengungkapkan hal serupa. Ia memproyeksikan inflasi bulan Desember berada di angka 0,52 persen mtm.
"Libur akhir tahun mendorong belanja masyarakat untuk berbagai kebutuhan dan rekreasi. Hal ini membuat inflasi di Desember cenderung lebih tinggi," ujar Bhima.
Namun, ia mencatat penurunan harga tiket pesawat hingga 10 persen, yang berlaku dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, membantu menahan laju inflasi transportasi.
Meskipun inflasi bulanan diperkirakan mengalami peningkatan, tingkat inflasi tahunan tetap berada dalam target Bank Indonesia, yaitu di kisaran 1,5–3,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi selama 2024 relatif terkendali, meskipun beberapa sektor, seperti bahan pangan dan bahan bakar, masih menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT