Inggris Keluar dari Jurang Resesi di Kuartal I 2024

10 Mei 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Inggris. Foto: Tomas Marek/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Inggris. Foto: Tomas Marek/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inggris dikabarkan keluar dari keterpurukan ekonomi alias resesi usai mencatatkan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I 2024 tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, The Office for National Statistics (ONS) atau Kantor Statistik Nasional menyebut PDB Inggris pada kuartal I 2024 meningkat sebesar 0,6 persen, yang sebelumnya diperkirakan meningkat 0,4 persen.
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak menyambut baik kemajuan perekonomian negara yang dipimpinnya ini. Ia menyebut perekonomian kini telah berubah arah.
Secara bulanan, perekonomian Inggris tumbuh sebesar 0,4 persen di bulan Maret, lebih cepat dari perkiraan ekonom sebesar 0,1 persen.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Foto: Phil Harris / POOL / AFP
Hal ini mencerminkan kekuatan di sektor ritel, transportasi umum, pengangkutan dan kesehatan. Selain itu, ONS juga melaporkan dari sisi industri manufaktur mobil juga berkinerja baik, diimbangi oleh berlanjutnya kelemahan dalam konstruksi.
Pada kuartal I 2024, Bank of England mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 16 tahun pada Kamis (2/5), dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2024 lebih kecil yaitu sebesar 0,2 persen. Poundsterling menguat terhadap dolar AS setelah angka ONS dirilis pada hari Jumat, (10/5).
ADVERTISEMENT
Meski terpantau mengakhiri resesi pada kuartal I 2024, namun Inggris masih menjadi salah satu negara yang tercatat paling lambat dalam pemulihan dari dampak pandemi virus corona.
Pada akhir kuartal pertama tahun 2024, perekonomian negara tersebut hanya 1,7 persen lebih besar dibandingkan tingkat pertumbuhan pada akhir tahun 2019, sedikit lebih baik dari Jerman.
“Meskipun prospek jangka pendeknya lebih baik, peningkatan pertumbuhan PDB tampaknya akan terhambat oleh lemahnya pertumbuhan produktivitas serta berkurangnya ruang untuk meningkatkan tingkat lapangan kerja,” kata Yael Selfin, kepala ekonom di KPMG Inggris, dikutip dari Reuters, Jumat (10/5).
PDB per kepala meningkat untuk pertama kalinya dalam dua tahun pada kuartal pertama atau naik 0,4 persen, namun lebih rendah 0,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Dalam hal per kapita, dapat dikatakan bahwa rumah tangga di Inggris hanya mengalami sedikit peningkatan berarti dalam standar hidup dalam dua tahun terakhir,” kata Gora Suri, ekonom di PwC.