Ini Alasan BCA Bikin Bank Digital

Ilustrasi gedung BCA. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

PT Bank Digital BCA atau BCA Digital sedang menyiapkan kinerjanya dengan meluncurkan aplikasi digital blu. Namun, Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati mengakui masih banyak masyarakat yang menganggap BCA Digital sama saja dengan Bank BCA.

Lanny menjelaskan, BCA Digital adalah anak usaha BCA. Tahun 2019 BCA mengakuisisi Bank Royal dan mentransformasinya menjadi BCA Digital pada Mei 2020.

Lalu, mengapa BCA membuat BCA Digital?

“BCA Digital diharapkan untuk menjadi customer based generator buat BCA grup. Menjaring nasabah-nasabah baru yang belum dilayani oleh BCA sehingga memperbesar market share-nya secara grup,” kata Lanny saat konferensi pers secara virtual, Rabu (30/6).

Selain itu, Lanny mengungkapkan pihaknya diminta juga untuk menjadi nurtured future customer. Hal itu membuat BCA Digital harus bisa menjangkau kaum milenial dan memperluas ekosistem BCA.

“Ketiga sebagai technology incubator. Mencoba teknologi-teknologi baru, mencoba cara kerja baru yang nantinya bisa dimanfaatkan BCA dalam skala yang lebih besar,” ujar Lanny.

Lanny menganggap penetrasi perbankan di Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dengan menyasar masyarakat unbank. Anggapan itu juga tidak terlepas dari pengguna internet dan smartphone di Indonesia yang terus meningkat.

Selain itu, Lanny menuturkan pandemi COVID-19 mendorong masyarakat bertransaksi secara online. Sehingga peningkatan transaksi perbankan secara digital atau nontunai menjadi cukup pesat.

“Nah BCA Digital akan fokus mengakomodir kebutuhan generasi muda dan orang-orang yang berjiwa muda tentunya, yang digital safe, yang biasa bertransaksi di aplikasi, di handphone-nya,” tutur Lanny.

Dalam meningkatkan kinerja layanannya, BCA Digital akan meluncurkan aplikasi blu mulai 2 Juli di google play. Sementara dalam waktu ke depan aplikasi tersebut juga bisa dinikmati di App Store.