Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Sejumlah negara, termasuk Indonesia menduduki peringkat teratas Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2024. Negara-negara di Asia bahkan mengalahkan peringkat negara AS dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), negara-negara Asia diperkirakan membentuk lima negara teratas di dunia berdasarkan PDB di 2024. Ini menurunkan kekuatan ekonomi Eropa, yang diproyeksi berada di peringkat terendah.
Mengutip World Economic Forum, ekonomi China pada 1992 berada di urutan terbawah dari sepuluh negara dengan PDB teratas. Nomor satu ditempati AS dan urutan kedua diduduki Jepang.
Sementara di urutan ketiga hingga ketujuh ditempati negara di kawasan Eropa, yakni Jerman, Prancis, Italia, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan Kanada dan Rusia berada diposisi delapan dan sembilan.
Sementara di 2008, ekonomi China mulai melesat dan menduduki urutan ketiga negara dengan PDB teratas. Urutan pertama tetap diduduki AS, disusul Jepang diposisi kedua.
ADVERTISEMENT
Jerman turun ke peringkat empat, disusul Inggris, Prancis, dan Italia ke posisi lima dan enam. Sementara negara Eropa Spanyol justru turun ke peringkat buncit atau sepuluh. Urutan kedelapan ada Brasil dan kesembilan Kanada.
Sedangkan di 2024, China akan menempati peringkat pertama sebagai negara dengan PDB teratas. Mengalahkan AS yang berada di posisi kedua.
Diposisi ketiga, keempat, dan kelima ditempati negara Asia, yakni India, Jepang, dan Indonesia. India dan Indonesia ini merupakan negara baru yang sebelumnya tak ada di peringkat sepuluh besar pada tahun 1992 maupun 2008.
Sementara urutan keenam ada Rusia. Disusul ketujuh hingga sepuluh negara Eropa, yakni Jerman, Brasil, Inggris, dan Prancis. Italia dan Spanyol tak lagi masuk dalam urutan negara dengan PDB teratas di 2024.
ADVERTISEMENT
"Kelas menengah yang berkembang di Asia adalah salah satu alasan pergeseran peringkat dalam PDB," tulis laporan World Economic Forum seperti dikutip kumparan, Rabu (22/7).
Indonesia, bersama Filipina dan Malaysia, diperkirakan memiliki jumlah angkatan kerja yang meningkat pada beberapa tahun mendatang. Hal ini dinilai akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara-negara di Asia.
"Meski demikian, pertumbuhan yang cepat di Asia juga mengalami permasalahan tersendiri. Angka kesenjangan sosial di kota dan perdesaan, penurunan kualitas lingkungan, hingga tata kelola lembaga," tulis laporan tersebut.
Pemerintah sendiri menargetkan Indonesia akan masuk sebagai negara maju di 2045. Presiden Joko Widodo mengatakan, PDB Indonesia ditargetkan mencapai USD 7 triliun di 2045 dan angka kemiskinan nol persen.
ADVERTISEMENT
"Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, Insya Allah, Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah," kata Jokowi saat pelantikan Presiden RI 2019-2024 di Gedung MPR RI, Minggu (20/10/2019).
"Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," jelasnya.
Adapun di tahun ini, Bank Dunia juga memasukkan Indonesia sebagai negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper middle income), dari sebelumnya berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income).
Hal tersebut karena lembaga internasional itu menilai Gross National Income (GNI) Indonesia mengalami kenaikan. GNI adalah Produk Domestik Bruto (PDB) ditambah pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, seperti bunga dan dividen.
Berdasarkan laman resmi Bank Dunia seperti dikutip kumparan, Kamis (2/7), GNI per kapita Indonesia naik menjadi USD 4.050, dari sebelumnya USD 3.840.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan status ini juga merupakan tahapan strategis dan landasan kokoh menuju Indonesia Maju Tahun 2045.
"Untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, beberapa kebijakan yang perlu ditingkatkan, antara lain memperkuat sumber daya manusia melalui pendidikan, program kesehatan, dan perlindungan sosial, membangun infrastruktur yang layak untuk menyokong mobilitas dan mendorong pembangunan," jelas Sri Mulyani.
Indonesia juga dinilai perlu memperkaya inovasi dan teknologi dalam menjawab tantangan industri ke depan. Selain itu, perlu memperbaiki kualitas layanan dan meningkatkan efisiensi proses bisnis serta menjaga APBN yang sehat sebagai kunci sukses menuju Indonesia Maju 2045.