Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh merupakan buah hasil kerja sama antara Indonesia dan China di era pemerintahan Presiden Jokowi. Seluruh rangkaian keretanya diproduksi oleh BUMN asal China.
ADVERTISEMENT
Beroperasi sejak tahun 2023, Whoosh diproduksi oleh anak usaha China Railway Group Limited (CREC), yaitu China Railway Engineering Equipment Group (CREG). kumparan bersama jurnalis dari negara Asia Pasifik dan Eurasia berkesempatan berkunjung ke perusahaan yang berlokasi di Tianjin, sebuah kota pesisir di China Utara.
Menteri Departemen Budaya Perusahaan, Chen Baohua, menjelaskan bahwa CREC merupakan perusahaan konstruksi berskala global dengan bisnis utamanya meliputi survei dan desain infrastruktur, konstruksi dan instalasi, pabrik industri, hingga pengembangan real estate.
“CREC merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar secara global. Pada tahun 2023, pendapatan kami mencapai 170 miliar dolar AS dan nilai kontrak baru mencapai 430 miliar dolar AS. Kami peringkat kedua dalam daftar kontraktor terbesar di dunia dalam daftar Engineering News Record (ENR) dan berada di posisi ke-35 dalam Fortune Global 500,” kata Chen.
CREC telah berkontribusi membangun lebih dari dua pertiga total jaringan kereta api dikerjakan oleh CREC, termasuk 60 persen dari total jaringan kereta api berkecepatan tinggi. BUMN itu juga membangun sekitar seperdelapan dari total panjang jalan tol di China serta tiga perlima dari proyek transit kereta perkotaan di berbagai kota.
ADVERTISEMENT
“Bisnis kami mencakup hampir setiap sektor infrastruktur. Kami memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembangunan rel kereta api berkecepatan tinggi, rel kereta api beban berat, jembatan lintas sungai dan laut, hingga dalam penelitian dan manufaktur peralatan canggih,” jelas Chen.
Selain itu, lanjut Chen, CREC juga secara independen mengembangkan dan memproduksi mesin tugas berat yang canggih, khususnya tunnel boring machine (TBM). Perusahaan telah memegang posisi teratas secara global selama 7 tahun berturut-turut.
Salah satu anak perusahaannya, CREG, dikenal karena produksi TBM-nya. TBM yang diproduksi oleh CREG pun beragam, menyesuaikan dengan medan pengeboran yang akan dilakukan.
Misalnya, ada TBM yang digunakan untuk pengeboran pembangunan jalan tol, TBM untuk konstruksi terowongan bawah laut, dan TBM untuk konstruksi terowongan di gunung.
TBM yang diproduksi CREG diakui kualitasnya oleh negara-negara dunia. Hal ini terbukti dari jumlah TBM yang diimpor mencapai lebih dari 100 mesin.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, CREG menerapkan proses re-manufacturing. Bahkan, CREG membuat tim khusus untuk re-manufacturing. Hal ini dilakukan agar TBM yang sudah pernah dipakai dapat kami kembangkan lagi kualitasnya sehingga bisa digunakan untuk proyek-proyek berikutnya.
Lebih lanjut, Chen mengungkapkan sejumlah proyek yang dikerjakan perusahaannyar di Asia Pasifik dan Eurasia. Pertama, China-Laos Railway, kemudian Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Indonesia, MRT Kuala Lumput di Malaysia, Ulaanbaatar New International Airport Expressway di Mongolia, Suai Highway di Timor Leste, hingga Bishkek-Osh Highway di Kirgiztan.
Melalui proyek-proyek itu, Chen mengatakan perusahaannya turut menciptakan lapangan kerja baru, berinvestasi dalam pelatihan bagi pekerja lokal, hingga berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial di wilayah di mana mereka beroperasi.
“Lewat proyek-proyek kami, CREC berkomitmen memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Kami secara aktif berpartisipasi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat seperti dukungan pendidikan, pengentasan kemiskinan, konstruksi jalan, dan penghijauan lingkungan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT