Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ini Sebabnya Cheetos hingga Lays Pamit dari RI, Tapi di Mancanegara Tetap Ada
9 Agustus 2021 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Cheetos, Doritos, dan Lays selama 30 tahun terakhir diproduksi oleh Indofood Fritolay (IFL). Perusahaan itu dibentuk hasil kerja sama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan mitra usahanya dari Amerika Serikat (AS), yakni Fritolay yang merupakan anak perusahaan PepsiCo.
Indofood Fritolay yang asalnya dimiliki bersama oleh ICBP dan Fritolay, sejak Februari 2021 lalu sepenuhnya dimiliki ICBP. Kepemilikan pemegang saham lain termasuk Fritolay, ditebus ICBP seharga Rp 494 miliar. Karena IFL kini sudah sepenuhnya milik PT Indofood CBP , kerja sama dengan Fritolay pun berakhir.
Meski begitu, IFL masih boleh memakai merek Cheetos, Doritos, dan Lays selama enam bulan atau sampai Agustus 2021 ini. "Selanjutnya, IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021," kata manajemen IFL dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (18/2).
Selanjutnya selama tiga tahun sejak Agustus 2021, PepsiCo dan afiliasinya telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia. Makanan ringan yang bakal dihentikan produksinya di antaranya Lays, Doritos, hingga Cheetos.
ADVERTISEMENT
Cheetos dan Lays di Mancanegara
Selain di Indonesia, sebelumnya Fritolay juga berekspansi ke berbagai negara di dunia untuk memproduksi snack buatannya. Mulai dari kawasan Amerika, Australia, hingga Asia dan Timur Tengah, termasuk di Israel. Tak heran jika Cheetos, Doritos, dan Lays masih bisa dijumpai di banyak negara.
Mengutip laman resmi perusahaan, Cheetos misalnya, diproduksi di Brasil sejak 1976. Sementara di Australia, snack jagung bersalut keju gurih itu dipasarkan sejak 1980. Cheetos juga menjadi snack AS pertama, yang dibuat dan distribusikan di China sejak 1994.
Hingga kini, Cheetos telah diproduksi dan dipasarkan di 36 negara di dunia. Menariknya, varian rasa yang dibuat ada yang mengadopsi kuliner lokal. Seperti rasa masala di India atau rasa ayam basil di Thailand.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga dilakukan untuk produk Lays. Bahkan selain varian rasa berbeda, merek di beberapa negara juga tak mesti menggunakan nama 'Lays'. Camilan keripik kentang ini di Israel misalnya, dinamai Tapuchips. Sementara di Argentina awalnya dijual dengan merek Frenchitas. Merek Lays baru digunakan sejak 2001.
Sementara di Serbia mereknya Chipsy dan di Columbia Margarita. Lays atau merek lain yang digunakan secara lokal, diproduksi dan dipasarkan di 21 negara di dunia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini