INKA soal Penyebab Tabrakan LRT: Dugaan Sementara Human Error

25 Oktober 2021 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang masinis mengoperasikan kereta LRT saat pelaksanaan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Jakarta, Rabu (11/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang masinis mengoperasikan kereta LRT saat pelaksanaan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Jakarta, Rabu (11/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT INKA (Persero) merilis dugaan sementara soal penyebab tabrakan LRT yang terjadi di Harjamukti, Jakarta Timur, Senin (25/10). Meski belum bisa menyampaikan penyebab pasti, namun dugaan sementara kecelakaan LRT itu adalah karena kesalahan manusia atau human error.
ADVERTISEMENT
“Iya pasti ini terindikasi adanya human error di mana masinis pada saat lansir ini kecepatannya melebihi (ketentuan),” kata Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, saat konferensi pers secara virtual, Senin (25/10).
Budi menjelaskan penyebab pasti kecelakaan saat ini sedang diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT. Ia memastikan dalam insiden tersebut masinis tidak mengalami luka parah.
Petugas memeriksa gerbong kereta LRT yang mengalami kecelakaan di ruas Cibubur-TMII, Jakarta, Senin (25/10). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Budi mengungkapkan masinis juga tidak dalam keadaan mengantuk saat melakukan uji coba LRT ini. Ia menduga masinis kurang konsentrasi sehingga terjadi kelebihan kecepatan saat langsir berujung tabrakan.
"Bukan ngantuk, mungkin mikir apa gitu ya, set gitu ya, karena jarak pendek. Ciracas-Harjamukti sekiloan," ungkap Budi.
Seperti diketahui, tabrakan LRT tersebut melibatkan 2 rangkaian kereta LRT di antara petak Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas jalur LRT Jabodebek. Saat ini, LRT Jabodebek sedang uji coba pengoperasian.
ADVERTISEMENT
Adapun proyek LRT Jabodebek merupakan garapan bersama sejumlah BUMN, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT INKA (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.