Investasi Semakin Mudah, Bagaimana Menjaga Keamanan Data Pribadi?

25 Agustus 2022 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi saham. Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi saham. Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Era digitalisasi sudah kini sudah masuk dalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Masifnya perkembangan teknologi membuat semua aktivitas semakin mudah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, digitalisasi juga kini mempermudah masyarakat untuk melakukan investasi. Jumlah investor di Indonesia pun semakin meningkat.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hingga Maret 2022, jumlah investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 8,39 juta Single Investor Identification (SID). Jumlah tersebut naik 12,13 persen dibandingkan akhir 2021 7,48 juta investor.
Rinciannya, jumlah investor C-Best naik 8,57 persen menjadi 3,747,346 dibandingkan akhir 2021 sebanyak 3,451,513. Kemudian jumlah investor reksa dana meningkat 13,12 persen menjadi 7,737,334 dari sebelumnya 6,840,234, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh 10% menjadi 672,242 dari semula 611,143.
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh generasi milenial atau yang berada di bawah umur 30 tahun sebanyak 60,18 persen. Kemudian disusul usia 31-40 tahun 21,61 persen, 41-50 tahun 10,39 persen, 51-60 tahun 5,04 persen dan di atas umur lebih dari 60 tahun 2,79 persen.
Kelas investasi. Foto: kumparan
Di tengah semakin mudahnya berinvestasi, tantangan yang harus dihadapi adalah masalah menjaga keamanan data pribadi. Banyak terjadi serangan siber yang disebabkan oleh kebocoran data pribadi.
ADVERTISEMENT
Data International Monetary Fund (IMF) mengenai estimating cyber risk for the financial sector, estimasi total kerugian rata-rata tahunan yang dialami sektor jasa keuangan secara global yang disebabkan oleh serangan siber adalah mencapai USD 100 miliar.
Di Indonesia sendiri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat jumlah serangan siber yang terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2021 sebanyak 741,4 juta serangan. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan serangan siber yang terdeteksi sepanjang tahun 2020 yang mencapai 495,3 juta serangan.
Soal masalah keamanan data pribadi di tengah semakin mudahnya berinvestasi online, selengkapnya akan dibahas dalam Kelas Investasi episode 18 yang akan tayang pada Jumat, 26 Agustus 2022, bersama Asosiasi Profesional Privasi Data (APPDI), OVO, dan Perencana Keuangan.
ADVERTISEMENT