Jadi Bullion Bank, BSI Kini Layani Titip hingga Jual Beli Emas

26 Februari 2025 19:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi memberikan sambutan pada acara peresmian pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi memberikan sambutan pada acara peresmian pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Diresmikannya Bank Emas atau Bullion Bank di Indonesia yang dikelola oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), akan membuat ekosistem layanan emas BSI bertambah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan saat ini BSI telah mendapatkan izin resmi pelaksanaan Bank Emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dua kegiatan usaha utama, yaitu penitipan emas dan perdagangan emas. Izin tersebut tertuang dalam Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu.
Dengan adanya layanan tersebut akan melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti gadai emas, cicil emas, dan BSI emas digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.
“Pada awal sekarang kita baru dua layanan yang bullion ini dimungkinkan. Penitipan emas sama satu lagi itu adalah jual-beli,” kata Hery usai acara peresmian bank emas di the Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Menurut Hery, nantinya BSI juga akan melanjutkan proses perizinan untuk kegiatan usaha lainnya seperti pembiayaan emas dan penyimpanan emas. Dia menargetkan layanan pembiayaan emas BSI bisa beroperasi sebelum semester II tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Jadi artinya tidak hanya kita bisa memberikan layanan gadai dan cicil, tapi juga di sisi lain ini servisnya diperlebar. Nasabah ataupun pemilik emas bisa menitipkan emasnya di bank, bisa kustodi, menyimpan, kemudian bisa trading bisa jual bisa beli, juga bisa menjadi underlying atau jaminan loan atau pembiayaan atau kredit,” terangnya.
Dirut BSI Hery Gunardi meresmikan BEI Gold di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Menurut Hery, dengan perluasan ekosistem layanan emas yang dimiliki BSI akan membuat kinerja BSI terdongkrak. Terlebih BSI memiliki sekitar 1.300 cabang lebih dengan 21 juta tersebar di seluruh Indonesia, puluhan ribu agen BSI, kemudian 150 ATM emas.
“Jadi kalau nasabah misalnya sudah menjadi nasabah BSI, punya QR code Beyond, dan itu bisa membeli emas lewat ATM yang tersebar yang ada di beberapa titik yang kita simpan,” katanya.
ADVERTISEMENT
ATM emas BSI menyediakan stok emas mulai dari pecahan 5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram, dan maksimal 25 gram. Hery menuturkan ATM emas ini ditempatkan di posisi-posisi strategis tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta.
“Jadi memudahkan, bisa datang ke cabang yang kita namakan BSI Gold, membeli emas fisik kemudian disimpan di BSI, kemudian bisa juga menggunakan Mobile Banking," katanya.
"Bentuknya adalah emasnya nanti bisa diambil, bisa dicetak, ataupun mau disimpan sendiri juga boleh, atau mau dititip di bank juga boleh. Dan yang terakhir adalah lewat ATM,” kata dia menambahkan.
Berdasarkan data BSI, saat ini omzet bisnis emas di BSI Rp 28,7 triliun, lalu pembiayaan bisnis emas di BSI tahun 2024 mencapai Rp 12,80 triliun, tumbuh 78,17 persen year on year meliputi gadai emas dan cicil emas.
ADVERTISEMENT