Jadi Pengungkit Ekonomi RI, KEK Perlu Didukung Strategi Komunikasi yang Optimal

10 November 2023 22:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewan Nasional KEK menggelar FGD soal Strategi Komunikasi Publik, Jumat (10/11). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Nasional KEK menggelar FGD soal Strategi Komunikasi Publik, Jumat (10/11). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) punya peran strategis sebagai pengungkit ekonomi nasional. Meski demikian, banyak pihak belum memahami KEK, sehingga perlu dikembangkan strategi komunikasi yang optimal oleh pemerintah dan pelaku usaha KEK.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Focused Group Discussion (FGD) tentang Strategi Komunikasi Publik Pengembangan KEK yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (10/11).
" Jadi dari beberapa interaksi saya dengan investor, mereka pun ada yang belum paham misalnya perbedaan business process di Kawasan Ekonomi Khusus. Apa bedanya dengan Kawasan Industri. Nah apalagi masyarakat umum," kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam FGD tersebut.
"Padahal investor ini harus jadi target audiens utama dalam strategi komunikasi kita. Karena kan kita bikin KEK untuk menggaet investor," lanjut Susiwijono yang juga menjabat Plt. Sekjen Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.
Sekretaris Kemenko Perekonomian yang juga Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso (Tengah) di acara FGD Strategi Komunikasi KEK, JUmat (10/11). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Sementara itu Deputi Bidang Perekonomian Sekretaris Kabinet, Setya Bhakti Parikesit, menjelaskan KEK yang dikembangkan sejak 2009 punya peran penting dalam perekonomian. Seperti dampak ekonomi di berbagai bidang, mulai dari serapan tenaga kerja, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Selain itu KEK juga berdampak bagi pemberdayaan UMKM, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan PDRB daerah dari aktivitas usaha di KEK, hingga terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah.
Saat ini, terdapat 20 Kawasan Ekonomi Khusus. Dari jumlah itu, terdiri dari 10 KEK Industri, 9 KEK Pariwisata, serta 1 KEK Kesehatan dan Pariwisata. Implementasi fasilitas dan kemudahan di KEK yang semakin lancar diberikan, terbukti memberikan dampak positif pada daya saing KEK sebagai destinasi investasi.
Secara kumulatif, KEK telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 140 triliun dan menyerap 86.273 tenaga kerja dari 318 pelaku usaha. Selain sebagai pengungkit daya saing, implementasi fasilitas kemudahan di KEK juga memberikan dampak signifikan pada peningkatan optimalisasi berusaha bagi pelaku usaha di KEK.
Suasana FGD soal Strategi Komunikasi Pengembangan KEK yang digelar Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Jumat (10/11). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian.
Susiwijono juga menekankan pentingnya meningkatkan exposure soal prospek dan dampak positif keberadaan KEK, melalui berbagai program komunikasi, sosialisasi, dan edukasi. Hal ini agar KEK bisa menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi para investor.
ADVERTISEMENT
“Dari sekian banyak tugas dan program yang dipercayakan ke kami, salah satunya terkait dengan masalah kawasan. Pengembangan kawasan ini menjadi salah satu andalan Pemerintah di dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun menarik investasi," ujarnya.
Susiwijono menggarisbawahi peran penting seluruh stakeholders termasuk media tanah air sangatlah dibutuhkan. Tanpa komunikasi publik yang tepat dan harmonis, imbuhnya, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah melalui KEK tidak akan memberikan hasil maksimal, terlebih apabila sudah muncul stigma tertentu di masyarakat.
Pemred kumparanBISNIS Wendiyanto Saputro (Kiri) dan Pemred CNBC Indonesia Wahyu Daniel menanggapi isu komunikasi soal pengembangan KEK. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Kegiatan ini juga diisi paparan sejumlah pengelola KEK. Di antaranya Direktur Pengembangan Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia selaku pengelola KEK Mandalikam, Ema Widiastuti; Head of Corporate Services PT Kawasan Industri Kendal, Luki Rita Mayawati; GM HR & External Relation PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola KEK Gresik, Roro Ayu Yayuk Dwi Hastuti.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sebagai penanggap yakni Pemimpin Redaksi kumparanBISNIS, M. Wendiyanto Saputro dan Pemimpin Redaksi CNBC Indonesia, Wahyu Daniel. Kegiatan ini juga diikuti sejumlah pemangku kepentingan dari pemerintahan dan swasta, serta redaktur sejumlah media.
“Kami mohon bantuan dari teman-teman media yang ada di sini, kemudian teman-teman para Kepala Biro Humas dari seluruh K/L, mohon bantuannya kita sama-sama menyiapkan komunikasi publik untuk mendorong mengenai pengembangan KEK ke depan,” pungkas Sesmenko Susiwijono.