Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Tumpuan Ekonomi, Pulau Jawa Masih Alami Ketimpangan
22 Maret 2018 14:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Di Pulau Jawa sendiri ada juga itu kesenjangan seperti wilayah Pantai Utara yang jauh di atas wilayah Pantai Selatan yang sering diidentifikasikan sebagai wilayah tertinggal,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (22/3).
Menurut Bambang, ketimpangan yang terjadi di Pulau Jawa disebabkan karena ekonomi Indonesia memang terkonsentrasi di Jawa. Hal ini ternyata memberikan beban tersendiri karena jumlah penduduk di Pulau Jawa semakin padat.
“Muncul masalah di pedesaan seperti minimnya kepemilikan lahan oleh petani di Pulau Jawa. Saat ini petani rata-rata hanya memiliki setengah hektare. Artinya banyak isu bila ekonomi negara terfokus di satu wilayah,” ujar Bambang.
Bambang mengatakan konsentrasi ekonomi di Pulau Jawa terlihat tidak adil bagi daerah lain. Dengan luas wilayah yang lebih kecil dibandingkan daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, Pulau Jawa ternyata menyokong lebih dari 50% kegiatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Kontribusi Pulau Jawa saat ini 58% itu tentunya relatif menjadi kurang adil melihat bahwa Jawa tidak terlalu luas dibandingkan pulau lain,” sebutnya.
Untuk itu Bambang mengatakan pentingnya memunculkan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa. Sebab dengan adanya pusat pertumbuhan yang makin banyak di luar Pulau Jawa maka memungkinkan adanya penyebaran kegiatan ekonomi.
“Bagaimana kita bisa menciptakan pertumbuhan baru dan mendiversifikasi, tidak harus di pulau Jawa,” tutupnya.