Jawaban Luhut Dibilang Menteri Segala Urusan: Otak Dia Keliru

10 Desember 2019 13:31 WIB
Coffe Morning di Kantor Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coffe Morning di Kantor Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tuduhan beberapa pihak atas keterlibatannya dalam berbagai persoalan di banyak sektor. Ia menegaskan hal tersebut dilakukan sesuai dengan kewenangannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan kementeriannya membawahi 6 kementerian dan lembaga (K/L), yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menurut dia, setiap kebijakan pada kementeriannya memiliki keterkaitan dengan K/L lain di luar 6 K/L tersebut.
"Jadi dibilang cawe-cawe, memang harus cawe-cawe kalau mau selesai tapi untuk tugas pokok kami," tegasnya saat pertemuan bersama awak media di Kantornya, Jakarta, Selasa (10/12).
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Luhut pun mencontohkan untuk proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini, Luhut juga memanggil Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Keuangan, hingga Pemerintah Daerah (pemda) dalam rapat LRT di kantornya, meskipun ketiga instansi di luar wewenang Luhut. Alasannya, ketiganya masih berkaitan dengan proyek LRT, yaitu dari sisi lahan maupun pembiayaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau orang bilang saya ngurusin semua, ya karena memang otak dia keliru sudah. Kalau kamu menyelesaikan satu, kamu harus koordinasi dengan kementerian yang lain," jelasnya.
Karenanya, ia berharap pihak yang memberikan kritik bisa datang langsung menemuinya. Dengan demikian, ia bisa menyampaikan alasannya tersebut. Sebab ia mengklaim sudah mengundang pihak-pihak yang mengkritik soal ikut campur dalam berbagai sektor.
"Saya undang datang gitu lho, biar saya jelaskan seperti ini. Nanti dengan dasar ini, silakan berkomentar, saya juga ingin dikritik karena ada angle-angle yang saya tidak tahu," katanya.