Jelang Nataru, Pasokan Bahan Bakar untuk Listrik di Daerah 3T Cukup 20 Hari

18 Desember 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berkunjung ke Pembangkit Listrik Terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara Ambon, Maluku, Rabu (18/12/2024). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berkunjung ke Pembangkit Listrik Terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara Ambon, Maluku, Rabu (18/12/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjamin stabilitas pasokan listrik di Indonesia Timur, khususnya wilayah Maluku dan sekitarnya selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
ADVERTISEMENT
Kondisi ini sekaligus menjaga aktivitas dan pertumbuhan perekonomian masyarakat 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Hal ini dipastikan Bahlil usai mengunjungi Pembangkit Terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I Kota Ambon, Provinsi Maluku.
“Saya dapat pastikan dengan kesiapan yang dilakukan oleh teman-teman Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, Insyaallah listrik aman,” kata Bahlil, Rabu (18/12).
Bahlil mengungkapkan, pembangkit Listrik Terapung BMPP Nusantara I memiliki kapasitas terpasang 60 MW dengan menggunakan mesin diesel berbahan bakar minyak (HSD) atau gas sebagai sumber energi utamanya.
Keberadaan pembangkit tersebut dapat menjaga stabilitas kondisi kelistrikan kota Ambon. Sebab, kapasitas pembangkit terpasang di seluruh Ambon sekitar 100 MW, sementara beban puncak (peak load) antara 60 MW sampai 70 MW.
ADVERTISEMENT
Petugas PLN gerak cepat memperbaiki tiang listrik yang roboh akibat hujan deras disertai angin kencang di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (11/3/2024). Foto: PLN
"Jadi cadangannya masih ada sekitar 30 MW,” ungkap Bahlil.
Bahlil memastikan masyarakat tidak perlu khawatir atas pasokan sumber energi untuk kelistrikan di wilayah 3T. Selain dari kapasitas terpasang, dia juga menjamin pasokan bahan bakar untuk pembangkit dalam kondisi aman.
“Saya pikir tidak ada yang harus dikhawatirkan, suplai terhadap bahan bakar, batu bara, gas, itu juga cukup untuk kapasitas 17 sampai 18 hari, bahkan ada yang 20 hari. Jadi relatif oke,” ungkapnya.
BMPP Nusantara Ambon dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis yang memungkinkan pengaturan operasi pembangkit secara efisien dan andal. Dengan desain terapungnya, pembangkit ini memiliki fleksibilitas tinggi sehingga dapat dipindahkan ke lokasi lain sesuai kebutuhan pasokan listrik.
Untuk mendukung distribusi daya, BMPP ini terhubung ke jaringan transmisi lokal di wilayah Ambon, berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri setempat. Selain itu, pembangkit ini mampu beroperasi dalam durasi panjang dengan stabilitas output daya yang optimal, menjadikannya solusi strategis dalam menjaga keandalan pasokan listrik di daerah kepulauan seperti Ambon.
ADVERTISEMENT