Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
JK: AS Seharusnya Introspeksi Diri Komoditasnya Mahal
5 April 2017 12:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi sikap Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kerja sama perdagangan Indonesia dengan AS yang dianggap curang sehingga menyebabkan neraca perdagangan negara Paman Sam tersebut defisit.
ADVERTISEMENT
Menurut JK, soal AS, perdagangan itu adalah hal yang fair. Harga-harga komoditas AS yang begitu mahal merupakan salah satu faktor menurunnya daya beli dan aktivitas impor Indonesia ke AS atau sebaliknya ekspor AS ke Indonesia.
Tercatat, defisit neraca perdagangan AS selama 2016 totalnya mencapai 500 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.650 triliun (kurs Rp 13.300).
"Trump mengatakan kita curang karena menyebabkan defisit. Banyak negara yang defisit, tapi yang namanya perdagangan itu fair. Hanya bahwa barang Amerika mahal, sehingga kita tidak beli barang dari Amerika. Barang kita murah jadi beli barang kita kan?" tegasnya saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
Menurut JK, tidak hanya Indonesia saja yang dinilai menyebabkan defisit neraca perdagangan AS. Ada 16 negara yang dianggap AS berkontribusi menyumbangkan defisit perdagangan AS di antaranya China, Meksiko, dan Kanada.
"Itu biasa saja sebenarnya, kalau terjadi begitu Amerika harus introspeksi, kenapa kita kurang mengimpor barang dari Amerika, karena mereka mahal. Dia tidak bisa mengatakan kalau Indonesia curang. Curang kenapa?" ujarnya penuh heran.
JK beranggapan daya beli masyarakat yang tinggi dalam perdagangan dalam negeri dinilai karena barang-barang di Indonesia yang murah dan baik.
"Kita tidak pernah paksa kan untuk beli barang Indonesia. Tapi karena barang Indonesia baik dan murah, jadi mereka beli," ucap JK.
ADVERTISEMENT
"Amerika harus introspeksi dirinya kenapa barangnya mahal. Karena Amerika sendiri yang menyodorkan perdagangan bebas selama ini," imbuh JK.
JK heran, posisi AS yang merupakan negara yang kapitalis yang mempraktikan perdagangan bebas kini menyesalkan keadaan ini. Menurutnya, perdagangan ini sudah 'fair trade' dan dijamin oleh WTO, dan lembaga internasional lainnya.
"Tergantung kalau dikatakan curang, bagian mana yang curang?," tanya JK.