Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Jokowi Buka Lagi Bandara Baru di Tengah Sepinya Bandara Purbalingga & Kertajati
18 Desember 2021 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dia ditemani sejumlah pembantunya, mulai dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan pejabat daerah lainnya.
“Alhamdulillah pada hari ini kita bisa melihat Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang telah selesai dan siap untuk dimanfaatkan masyarakat,” kata Jokowi saat peresmian Bandar Udara Ngloram di Cepu, Jumat (17/12).
Menurut Jokowi, pembangunan Bandara Ngloram dapat mempercepat aktivitas ekonomi baik itu di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, sampai sebagian wilayah Purwodadi.
Dengan percepatan aktivitas ekonomi tersebut, Jokowi berharap investasi masuk ke wilayah tersebut. "Distribusi-distribusi barang dari daerah ke daerah dan provinsi ke provinsi juga semakin banyak dan meningkat," ujarnya.
Adapun kapasitas terminal Bandara Ngloram ini cukup besar, bisa menampung 210 ribu penumpang per tahun dengan desain yang menampilkan ciri khas Blora.
ADVERTISEMENT
Khawatir Bernasib Sama dengan Bandara Purbalingga
Sayangnya, kehadiran Bandara Ngloram tersebut ditakutkan akan bernasib sama dengan Bandara Purbalingga , Jawa Tengah, kini mulai sepi. Kondisi ini berbeda dengan saat peresmian 4 bulan lalu atau tepatnya 3 Juni 2021. Saat itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyambut kedatangan pesawat Citilink Indonesia yang resmi menerbangi rute Jakarta-Purbalingga (PP) dan Purbalingga-Surabaya (PP).
Warga Purbalingga dan sekitarnya, seperti Banjarnegara, Banyumas, dan Wonosobo pun menyambut antusias keberadaan bandara tersebut. Sebelum resmi dioperasikan, Citilink Indonesia bahkan sudah melakukan penerbangan uji coba dengan pesawat turboprop (baling-baling), ATR 72-600.
Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo menyebutkan, keterisian penumpang mencapai 60 persen dari kapasitas. “Potensi kita sudah melihat ada market yang kita develop dari Halim, dan Surabaya, makanya saat ini mencoba di dua rute Surabaya-Purbalingga dan Halim-Purbalingga seminggu dua kali,” katanya kepada kumparan, Kamis (10/6).
Presiden Jokowi pun menyambut antusias keberadaan Bandara Purbalingga untuk penerbangan reguler berjadwal ini. Jokowi sendiri baru meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman ini, setelah diresmikan.
ADVERTISEMENT
"Meskipun terminalnya belum selesai, tapi minggu yang lalu telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga. Kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh Citilink," ujar Jokowi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/6).
Tapi kini, dari informasi yang dihimpun kumparan, tak ada lagi penerbangan yang singgah di Bandara Purbalingga. Dari pengecekan di travel online, tak ada penjualan tiket penerbangan dari atau ke bandara tersebut.
Bandara-nya sendiri memang tetap beroperasi, seperti kata VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero), Yado Yarismano. "Untuk bandara kami masih beroperasi mas. Untuk maskapai mungkin bisa dikonfirmasi ke teman-teman maskapainya ya," kata Yado kepada kumparan, Minggu (24/10).
Sementara merespons tidak dijualnya tiket penerbangan Bandara Purbalingga, Dirut Citilink Indonesia menjawab diplomatis. "Citilink tidak melakukan penyetopan penerbangan ke Purbalingga, izin rute dan jadwal masih berlaku, yaitu setiap Kamis dan Sabtu dari Halim Perdanakusuma maupun Surabaya," ujar Juliandra Nurtjahjo menjawab kumparan.
ADVERTISEMENT
Bandara Kertajati Lebih Dulu Sepi
Kondisi Bandara Purbalingga tersebut senasib dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Yakni sama-sama tak ada penerbangan yang melayani rute tersebut. Sejak awal pandemi pada Maret 2020, sudah tak ada penerbangan komersial di Bandara Kertajati. Di awal 2021 ini, bandara tersebut mulai melayani penerbangan kargo.
Menurut Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Salahudin Rafi, potensi penumpang di Bandara Kertajati sebenarnya cukup besar. Hanya saja, akses khususnya dari Kota Bandung masih belum terjangkau. Ia merasa permasalahan itu bisa selesai kalau Tol Cisumdawu sudah beroperasi.
"Jadi sambil menunggu Tol Cisumdawu beroperasi yang hari ini sedang dikejar sampai akhir tahun, nanti awal tahun 2022 beroperasi. Itu mempercepat akses dari Kota Bandung ke Kertajati hanya 45 menit lewat tol," tutur Salahudin kepada kumparan pada Rabu (31/1/2021).
ADVERTISEMENT