Jokowi Dijanjikan Investasi Rp 400 T oleh AS, ExxonMobil Beri Komitmen Terbesar

16 November 2023 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman Exxon Mobil. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman Exxon Mobil. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi meraih komitmen investasi sebesar USD 25,85 miliar atau sekitar Rp 400 triliun, dari kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). Perusahaan energi global asal AS, ExxonMobil, memberikan komitmen investasi terbesar yakni USD 15 miliar atau setara Rp 233 triliun.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan kenegaraan ke AS sejak Senin (13/11) itu, Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Dari Washington DC, Jokowi kemudian terbang ke San Francisco untuk mengikuti KTT APEC dan sejumlah pertemuan bilateral.
Salah satunya menerima Chairman ExxonMobil Corp, Darren Woods, di Hotel Four Seasons, San Francisco, Rabu (15/11) waktu setempat. Usai pertemuan tersebut, Jokowi mengungkapkan ExxonMobil akan membangun kilang petrokimia hijau dan carbon capture storage (CCS), dengan total nilai investasi USD 15 miliar atau sekitar Rp 233 triliun (kurs Rp 15.560).
“Saya apresiasi rencana kerja sama untuk pembangunan kilang petrokimia hijau dan carbon capture storage (CCS) dengan nilai mencapai USD 15 miliar,” ujar Jokowi melalui keterangan resmi, Kamis (16/11).
ADVERTISEMENT
Fasilitas CCS tersebut direncanakan akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, sedangkan kilang petrokimia hijaunya menjadi salah satu yang tercanggih di dunia.
“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan jadi terbesar di Asia Tenggara dan kompleks petrokimia Exxon akan jadi salah satu yang tercanggih di dunia,” imbuh Jokowi.
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
Dalam keterangan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan Jokowi juga mengundang Exxon Mobil Corporation untuk terlibat dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) dan infrastruktur hijau di Indonesia, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Bapak Presiden juga mengundang ExxonMobil untuk ber-investasi di bidang energi baru dan terbarukan dan juga pembangunan infrastruktur hijau,” kata Retno.
Terkait kerja sama CCS, ExxonMobil pada Senin (13/11) telah meneken perjanjian dengan PT Pertamina (Persero). Ada dua perjanjian yang disepakati, pertama Amandemen Pokok-Pokok Perjanjian (HOA) yang memungkinkan kemajuan lebih lanjut CCS Hub; Kedua adalah Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Indonesia dan ExxonMobil.
ADVERTISEMENT
Amandemen Pokok-Pokok Perjanjian antara PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati; dan Irtiza Sayyed, President of Low Carbon Solutions, ExxonMobil Asia Pacific Pte. Ltd.
Menurut Nicke proyek ini berpeluang untuk menyimpan CO₂ di wilayah strategis, dengan pengembangan CCS Hub di wilayah Jawa di mana sangat dekat dengan lokasi berbagai industri. CCS Hub ini akan menyediakan akses terhadap penyimpanan geologi di akuifer asin (saline aquifer), yang dapat menampung setidaknya 3 giga ton karbon dioksida (CO2) dari industri padat karbon dalam negeri dan regional.
”Proyek ini akan memungkinkan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam dekarbonisasi industri, karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar. Harapannya di masa depan Indonesia dapat menjadi pusat CCS di Asia Tenggara,” ungkap Nicke.
ADVERTISEMENT