Jokowi Hapus Proyek Pesawat R80 Habibie, Fokus Pengembangan Drone

29 Mei 2020 14:50 WIB
comment
92
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) mendengarkan penjelasan dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri) dengan latar depan miniatur pesawat R80. Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) mendengarkan penjelasan dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri) dengan latar depan miniatur pesawat R80. Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan menindaklanjuti 89 proyek yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) di tahun 2020 hingga 2024. Jumlah proyek diambil berdasarkan usulan sebelumnya yang mencapai 245 PSN.
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut 89 proyek tersebut diharapkan bisa segera terealisasi berdasarkan dukungan dari pihak-pihak terkait. Sejumlah proyek itu diklasifikasikan dapat membantu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Dari 245 proyek baru yang memenuhi kriteria sebanyak 89 proyek. Dengan demikian, 156 proyek belum direkomendasikan karena itu masih membutuhkan dukungan kementerian teknis dan perlu kelengkapan dan perlu memenuhi kriteria yang ditetapkan sebagai PSN di mana presiden harapkan ada dampak kepada masyarakat, terhadap pertumbuhan ekonomi dan terkait dengan pengembangan sosial ekonomi," kata Airlangga dalam konferensi persnya, Jumat (29/5).
Menariknya, dari 89 proyek tersebut salah satunya berkaitan dengan pengembangan drone yang secara otomatis menghapus rencana proyek pengembangan pesawat R80 dan N245.
Diketahui, dua proyek tersebut merupakan program pengadaan pesawat dalam negeri. R80 digarap PT Regio Aviasi Industri, milik mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Akbar Habibie.
ADVERTISEMENT
Sedangkan N245 digarap PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Kemudian terkait dengan 3 proyek drone. Di mana 3 proyek terkait pengembangan drone itu sebagai pengganti proyek yang dikeluarkan antara lain R80 dan N245," jelasnya.
Prototype Drone Medium Buatan PTDI untuk pengintaian dan pemberantasan illegal fishing. Foto: Dok. PTDI
Bukan tanpa sebab, Airlangga beralasan bahwa pengembangan drone dianggap lebih sesuai dengan keadaan saat ini ketimbang realisasi kedua proyek tersebut.
"Sehingga dialihkan menjadi teknologi drone yang dianggap lebih cocok dengan situasi saat sekarang dan pengembangannya sudah dimulai oleh PTDI," jelasnya.
Di sisi lain juga ada proyek seperti pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah yang juga masuk dalam 89 PSN.
"Jadi yang 2020-2024, yang proyeknya yang terkait jalan-jembatan, bandara, kawasan industri, termasuk kawasan industri di Brebes, bendungan-irigasi, tanggul laut, program lahan untuk sawah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta para menterinya meninjau kembali 245 usulan PSN. Dia ingin mereka bisa menyaring program-program yang dianggap bermanfaat dan memiliki prospek ke depan.
Jokowi mengkhusukan agar memilih proyek yang mampu membantu pemulihan perekonomian. Terlebih pasca munculnya dampak yang ditimbulkan akibat COVID-19.
"Terkait dengan usulan 245 PSN (Program Strategis Nasional baru saya minta untuk betul-betul dilihat di lapangan, dihitung dikalkulasi secara rinci mana yang direkomendasi dan mana yang tidak direkomendasi," kata Jokowi dalam sambutannya di ratas Evaluasi Proyek Strategis Nasional Untuk Pemulihan Ekonomi secara virtual, Jumat (29/5).