Jokowi: Jepang-Inggris Resesi, Kita Harus Hati-hati

6 Mei 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dalam Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dalam Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi kembali mengingatkan kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Menurut dia, banyak negara kini menuju arah resesi, dua di antaranya adalah Inggris dan Jepang.
ADVERTISEMENT
"Kita tau beberapa negara termasuk pada resesi, Jepang, inggris, dan beberapa negara eropa berada pada posisi menuju ke sana, menuju pada resesi," kata Jokowi dalam acara Musrenbangnas yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Jokowi mengatakan, pertumbuhan global diperkirakan hanya tumbuh 3,2 persen. Dampak runtutan dari COVID-19 juga masih terasa sampai sekarang. Sehingga, diperlukan kehati-hatian dalam mengelola apa pun, terutama ekonomi dan APBN.
"Kita dalam mengelola fiskal, mengelola anggaran betul-betul harus detail, betul-betul harus hati-hati. Jangan sampai ada yang meleset dari rencana yang sudah kita buat dan betul-betul memperhatikan skala prioritas," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyatakan saat ini negara-negara sedang ditakutkan oleh dua hal yaitu harga minyak dan skala bunga pinjaman.
ADVERTISEMENT
"Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja beban pada fiskal sangat besar. Sekali lagi oleh sebab itu kita harus betul-betul hati-hati dalam mengelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki," ungkapnya.
Jokowi juga mengungkapkan, saat ini pemerintah telah memiliki rencana pembangunan jangka panjang dan menengah. Namun, perihal sinkronisasi pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah jadi perhatiannya saat ini.
"Kita telah memiliki rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan kita masing-masing telah memiliki rencana kerja pemerintah. Tetapi yang belum adalah sinkron atau tidak. Rencana besar dari yang kita miliki ini yang belum, oleh sebab itu sinkronisasi itu jadi kunci," kata Jokowi.
Pertumbuhan ekonomi Jepang negatif dalam dua kuartal beruntun, yakni minus 3,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2023 dan turun 0,4 persen yoy di kuartal berikutnya.
ADVERTISEMENT
Begitu pun dengan ekonomi Inggris. Pada kuartal III 2023 perekonomian Inggris terkontraksi 0,1 persen dan berlanjut di kuartal IV 2023 yang minus 0,3 persen.
Adapun, pertumbuhan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut merupakan indikator perekonomian suatu negara berada dalam resesi teknis.