news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Kembali Kesal Dituding Antek Asing: Mana Buktinya?

3 November 2018 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wilayah kerja Blok Mahakam (Foto: AFP/John Macdougall)
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah kerja Blok Mahakam (Foto: AFP/John Macdougall)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dibuat kesal karena dibilang banyak orang sebagai antek asing. Padahal kata dia, tidak ada bukti kalau dirinya antek asing. Justru apa yang telah dilakukan adalah untuk kepentingan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sering di luar saya dituding antek asing-antek asing, mana (buktinya) antek asengnya saya tanya," tegas Jokowi bernada kesal saat menjadi pembicara utama di Rakernas Relawan Pengusaha Muda Nasional di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/11).
Kesal dituding antek asing, Jokowi pun menyinggung soal prestasi-prestasinya yang berhasil mengembalikan aset penting kembali ke pemerintah Indonesia. Misalnya Blok Rokan dan Blok Mahakam. Blok Rokan yang sebelumnya dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) pascatahun 2021. Sedangkan Blok Mahakam diserahkan pengelolaannya kepada Pertamina dari Total E&P Indonesie (TEPI) mulai 1 Januari 2018.
Jokowi di Muktamar ke-30 IDI di Samarinda, Kalimantan Timur (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Muktamar ke-30 IDI di Samarinda, Kalimantan Timur (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
"Yang ketiga adalah dari Papua mengenai Freeport," jelasnya.
Jokowi menyatakan tuduhan dirinya antek asing dimulai saat terjadi berita besar-besaran soal Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Indonesia. Pada saat itu, banyak kabar yang bilang ada 10 juta TKA asal China di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Padahal kabar tersebut tidak benar. Dia mengatakan bahwa TKA asal China di Indonesia hanya 24 ribu orang. Jumlah ini lebih kecil daripada jumlah tenaga kerja Indonesia di China yang jumlahnya mencapai 80 ribu orang.
"Kalau dibalik, tenaga kerja kita di sana lebih banyak ya harusnya antek Indonesia, kalau bicara antek-antekan," singgung Jokowi.