Jokowi: Lucu, RI Eksportir Tuna Nomor 1 Tapi Jadi Importir Utama Tepung Ikan

6 Februari 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi menmbeli ikan di salah satu pasar di Tangerang, Minggu (4/11/2018). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi menmbeli ikan di salah satu pasar di Tangerang, Minggu (4/11/2018). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyayangkan Indonesia merupakan eksportir nomor 1 untuk jenis ikan tuna, cakalang, dan tongkol segar, namun menjadi importir pertama tepung ikan.
ADVERTISEMENT
"Sekaligus importir juga nomor 1 tepung ikan, lucu sudah, dorong keluar dan kita impor dalam bentuk tepung ikan. Apa enggak bisa sih kita menghilirkan ini, mengindustrialisasikan ikan kita menjadi tepung ikan. Sesulit apa? apa sulit banget sih? Enggak," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2).
Jokowi menyebut apabila Indonesia belum mampu menjadi eksportir untuk menggandeng mitra usaha. Dia meminta jangan ragu untuk memilih opsi itu.
"RRT importir nomor 2 tuna, cakalang, tongkol segar tapi bisa jadi eksportir nomor 4 tepung ikan. Gandeng partner. Masih banyak rumput laut, ikan tuna, cakalang tongkol, udang," imbuhnya.
Presiden Jokowi (tengah) menyampaikan paparan saat peresmian Bendungan Tamblang di Desa Sawan, Buleleng, Bali, Kamis (2/2/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, Jokowi menekankan Indonesia masih memiliki rumput laut, udang, ikan tuna, cakalang, dan tongkol. Nilai tambahnya menjadi berkali-kali lipat, salah satunya nilai tambah pupuk chitosan meningkat 27 kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Kalau rajungan jadi daging, rajungan 3,2 kali (lipat). Kalau semua dihilirkan dalam negeri, melompat negara kita. PDB kita akan melompat, yang paling penting adalah memang mengintegrasikan," katanya.
Jokowi memproyeksi hilirisasi dari mineral dan batu bara (minerba), migas, dan kelautan menembus USD 715 miliar dan lapangan kerja yang terbangun bisa mencapai 9,7 juta.
"Lapangan kerja 9,7 juta besar sekali. Inilah yang akan terus kita kejar," kata Jokowi.