Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019. Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat menyindir bahwa kebanyakan pacul dan cangkul yang ada di Indonesia adalah produk impor.
ADVERTISEMENT
"Misalnya urusan pacul, cangkul, masak masih impor," kata Jokowi bernada tinggi di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
"Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita? Kamu buat pacul. Tahun depan saya beli ini puluhan ribu, ratusan ribu cangkul yang dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita yang sebesar ini industrinya yang sudah berkembang benar, pacul cangkul (saja) harus impor?" tegas Jokowi dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, produk dalam negeri perlu digenjot. Selain mampu mengurangi impor dan menekan defisit neraca perdagangan juga mampu membuka lapangan pekerjaan. Artinya, bisa membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Gimana kita masih senang impor padahal kita defisit neraca perdagangan, CAD (Current Account Deficit) kita masih defisit. kok kita masih hobi impor ya kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi, kebangetan banget," sebut Jokowi.
Hadir pada acara tersebut Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Ronny Dwi Susanto dan Kepala Bapennas Suharso Monoarfa.