Jokowi Minta Harga BBM Segera Diturunkan

18 Maret 2020 11:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya mengkalkulasi rencana penurunan harga BBM. Hal itu disampaikannya saat menggelar rapat terbatas secara online, Rabu (18/3).
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan harga BBM bakal turun seiring dengan merosotnya harga minyak dunia ke level USD 30 per barel.
"Karena itu saya minta kalkulasi dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM subsidi dan nonsubsidi," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta realisasi penurunan harga BBM ini dilakukan pada waktu yang tepat. Sehingga, bisa memberikan manfaat untuk perekonomian di dalam negeri.
"Dihitung berapa lama kira-kira penurunan ini akan terjadi, kemudian perkiraan harga ke depan. Harus merespons dengan kebijakan yang tepat dan kita harus bisa manfaatkan momentum dan peluang ini dari penurunan minyak ini untuk perekonomian negara kita," tambahnya.
Preiden Joko Widodo saat memimpin ratas melalui telekonferensi di Istana Bogor, Selasa (17/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penurunan harga minyak itu akan memberikan dampak positif. Adapun dalam APBN 2020, asumsi harga minyak mentah sebesar USD 63 per barel.
ADVERTISEMENT
"Pertama, kalau dari dunia, langkah harga minyak turun di tengah kondisi ekonomi tertekan mungkin ini menjadi salah satu bentuk positif, dalam artian menjadi stimulasi, tidak membebani," ujar Sri Mulyani.
Dia melanjutkan, selama ini Indonesia menjadi salah satu negara importir minyak mentah dan BBM terbesar di Asia Tenggara. Sehingga dengan turunnya harga minyak ini diharapkan beban PT Pertamina (Persero) bisa berkurang.
"Untuk Indonesia, kita tentu lihat dari berbagai aspek. Kalau selama ini impor minyak kita cukup besar berarti penurunan harga minyak ini menjadi sesuatu yang menjadikan penurunan beban Pertamina mengimpor. Itu saya harap nanti akan terlihat dalam neraca Pertamina," jelasnya.