Jokowi Minta Pemda Perhatikan Inflasi dan Belanja Daerah

1 Desember 2022 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan pengarahan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan pengarahan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta pemda untuk memperhatikan pergerakan inflasi dan realisasi belanja daerah. Arahan ini dilontarkan di hadapan para pejabat daerah untuk mengantisipasi hal-hal tidak terduga tahun depan karena ketidakstabilan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12), Jokowi juga bilang para pejabat jangan terlena dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kokoh. Per kuartal III 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen secara tahunan.
Jokowi mengatakan ancaman kenaikan inflasi menjadi salah satu tantangan perekonomian domestik maupun global pada tahun depan. Oleh karena itu, para kepala daerah diminta turut berupaya keras mengendalikan pasokan dan stok barang dan jasa di daerah masing-masing.
“Ini momok semua negara. Inflasi. Sekali lagi, perhatikan pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing,” katanya,
Terkait belanja daerah, Jokowi mengingatkan agar realisasi belanja APBN maupun APBD untuk tahun 2023 dipercepat. Hal ini berlaku untuk kementerian maupun lembaga non-kementerian (K/L).
ADVERTISEMENT
“Saya minta percepat realisasi belanja di APBN maupun APBD, khususnya belanja modal dan belanja sosial,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan belanja negara sebesar 3.061,2 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat 2.246,5 triliun rupiah dan transfer ke daerah sebesar 814,7 triliun rupiah.
Jokowi meminta seluruh lapisan pemerintah untuk berjaga-jaga untuk inflasi tahun depan, karena konflik geopolitik dan krisis dalam berbagai sektor belum selesai. Dia mengingatkan jika Indonesia tidak berhati-hati, dapat terjadi hal yang tidak terduga.
“Kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang tanpa (bisa) kita prediksi, yang tanpa bisa kita hitung semuanya kita harus siap. Bukan hanya untuk mampu bertahan, tapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada,” katanya.
ADVERTISEMENT