Jokowi Minta Perusahaan Tambang Buat Nursery Center: Akan Saya Cek Satu per Satu

18 September 2023 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan tambang untuk membuat pusat persemaian (nursery center) demi memperbaiki lahan setalah melakukan tambang. Ia pun memastikan akan mengecek langsung lahan bekas penambangan.
ADVERTISEMENT
“Setuju? jangan langsung ditinggal dibiarkan, akan saya cek satu per satu. Setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian. Harus punya nursery center, sehingga habis nambang langsung ditanam,” ujar Jokowi saat memberi sambutan Festival LIKE di Indonesia Arena, Kompleks GBK, Senin (18/9).
Dengan pusat persemaian tersebut, Jokowi berharap tidak terjadi kerusakan lingkungan semakin parah di area tambang. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk perbaikan lahan karena sudah ada peraturan menterinya baru saja keluar.
Jokowi juga mengingatkan ancaman perubahan iklim semakin nyata dirasakan. Hal ini terlihat dari suhu bumi hingga cuaca yang semakin panas.
"Hati-hati. Hati-hati. Ancaman perubahan iklim sudah nyata dan sudah kita rasakan dan dirasakan semua negara di dunia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Presiden juga mengungkapkan, dunia sedang transisi menuju ekonomi hijau saat ini. Sebab, semua negara sedang takut terhadap perubahan iklim yang terjadi.
“Dunia sekarang ini sedang transisi menuju kepada ekonomi hijau. Semua negara mengarahkan karena kita semua takut terhadap perubahan iklim yang ada. Sekali lagi transisi menuju ke ekonomi hijau,” katanya.
Jokowi menyebut semua negara menjalankan daur ulang sampah hingga produksi produk-produk industri. Pembuatan kendaraan listrik juga dilakukan bagi negara-negara yang siap memproduksi.
“Biodiesel, bioetanol semua yang berbau green dikerjakan di semua negara. Industri baterai untuk kendaraan listrik dimulai dan kita juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bangun, karena kita punya bahan bakunya di sini,” tuturnya.
Jokowi menjelaskan, perubahan iklim semakin terasa karena kekeringan dirasakan oleh banyak negara di dunia. Bukan hanya Indonesia saja.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya apa? Ada krisis pangan. Beberapa negara kekurangan pangan. Baik itu gandum, baik itu beras. Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya 19 negara sekarang sudah setop, ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi. Sehingga banyak negara yang harga berasnya naik termasuk di Indonesia sedikit naik. Hati-hati mengenai hal ini," ungkapnya.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan krisis lingkungan turut menyebabkan kerusakan lingkungan. Sehingga ia meminta penggiat lingkungan, ketua adat hingga para penyuluh untuk lebih menggiatkan rehabilitasi hutan.