Jokowi Pilih Lagi Sri Mulyani Jadi Menkeu, Pasar Saham Respons Positif

22 Oktober 2019 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Indrawati tiba di kompleks istana. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Indrawati tiba di kompleks istana. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani Indrawati dipastikan akan kembali menempati posisi Menteri Keuangan dalam kabinet kerja jilid II pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa (22/10), Sri Mulyani mendatangi Istana Negara bertemu Presiden Jokowi. Setelah pertemuan tersebut, Sri Mulyani mengaku kembali ditugaskan menjadi Menteri Keuangan.
Analis dari Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan kebijakan tersebut memberikan sentimen positif pasar saham. Sri Mulyani dinilai bisa menghadapi situasi ekonomi global yang masih tidak pasti.
"Kalau Bu SMI (Sri Mulyani) positif (sentimennya) untuk pasar," ujar Hans Kwee ketika dihubungi kumparan, Selasa (21/10).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau menutup hari ini. IHSG menguat 26,510 poin (0,43 persen) ke 6.225,497. Sementara indeks LQ45 juga ditutup menguat 7,221 poin (0,74 persen) ke 982,913.
Sementara di pasar valuta asing, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 14.025 atau melemah dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 14.030.
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan sosok Sri Mulyani mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, berbagai kebijakan yang selama ini dijalankan Sri Mulyani seperti reformasi pajak, cukup memberikan dampak kondusif bagi pasar.
Selain itu, pasar juga menantikan berbagai kebijakan lanjutan Sri Mulyani, terutama terkait upaya mendukung iklim investasi makin bergairah.
"Terutama yang mendukung iklim usaha dan masuknya investor maupun dana asing ke dalam negeri untuk dapat membangun ekonomi Indonesia," ujarnya.