Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Jokowi Rapat Bareng Pimpinan Negara APEC, Bahas UMKM Hingga Perubahan Iklim
12 November 2021 10:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jokowi didampingi Ketua ABAC Indonesia Anindya Bakrie, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
Dalam rapat tersebut, Jokowi menyampaikan dua fokus utama. Pertama yakni peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif. UMKM, kata dia, tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, namun juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar.
"Tahun 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50 persen tenaga kerja. Di Indonesia, 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya, memberdayakan UMKM di Indonesia juga memberdayakan perempuan," ujar Jokowi melalui keterangan resminya, Jumat (12/11).
ADVERTISEMENT
Fokus kedua yakni terkait upaya penanganan dampak perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Dia mengatakan, penanganan dampak perubahan iklim, harus dilakukan secara berimbang dengan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, untuk memenuhi target pembangunan berkelanjutan.
"Konservasi hutan dan kekayaan laut, serta transformasi menuju energi baru dan terbarukan harus mensejahterakan masyarakat bawah. Transisi menuju ekonomi rendah karbon ini harus dilakukan secara adil dan kolaboratif," jelasnya.
Jokowi menilai dukungan pendanaan dan alih teknologi ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aksi mitigasi perubahan iklim di negara sedang berkembang.
Dia juga menekankan, Indonesia menempatkan investasi industri berkelanjutan dan hijau sebagai prioritas. Proyek prioritas Indonesia antara lain pembangunan kawasan industri hijau, pembangunan rantai pasok industri baterai sampai mobil listrik, serta perdagangan karbon yang sangat besar potensinya.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, kami mengundang para investor dan pelaku usaha dari kawasan APEC untuk makin banyak bersinergi dan memanfaatkan peluang yang besar di Indonesia," tutupnya.