Jokowi Tinjau Pembangunan Smelter Amman Mineral, Yakin Rampung Pertengahan 2024

20 Juni 2023 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi melakukan Peninjauan Smelter PT 
AMNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi melakukan Peninjauan Smelter PT AMNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meninjau pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya hilirisasi industri untuk mewujudkan Indonesia Maju.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan," kata Jokowi, Selasa (20/6).
Dalam tinjauannya, Jokowi mendapat laporan hasil verifikasi terakhir perkembangan pembangunan smelter Amman Mineral yang dilakukan tim investasi dan Kementerian ESDM. Saat ini, pembangunan telah mencapai 51,63 persen.
"Insyaallah di pertengahan 2024 sudah selesai," ungkapnya.
Smelter Amman Mineral memiliki kapasitas produksi 900.000 ton konsentrat tembaga. Jokowi berharap agar industrialisasi juga bisa dilakukan pada turunan dari katoda tembaga yang dihasilkan agar memberi nilai tambah dan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Presiden Jokowi melakukan Peninjauan Smelter PT AMNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Jokowi juga menyampaikan ketika pembangunan smelter telah selesai dan siap berproduksi baik yang berasal dari nikel, tembaga, bauksit, maupun timah, maka akan memberi nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perekonomian dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Baik berupa nilai ekspornya, juga membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya" tutur Jokowi.
Dalam tinjauan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Presiden Komisaris PT AMNT Hilmi Panigoro, dan Presiden Direktur PT AMNT Rachmat Makkasau.