Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan , meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Flores berkapasitas 20 Mega Watt (MW) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (11/4).
ADVERTISEMENT
Adapun manfaat dari beroperasinya PLTMG MPP Flores ini ialah untuk meningkatkan pasokan listrik di sistem kelistrikan Kabupaten Manggarai yang disalurkan ke 23.148 pelanggan rumah tangga berkapasitas 900 Volt Ampere (VA).
"PLTMG ini kami harapkan membuat wilayah timur Indonesia menggunakan gas agar pemakaian bahan bakar fosil makin berkurang," kata Jonan dalam peresmian.
"Pembangunan ini sebagai bukti pemerintah mendorong penggunaan gas dan mengurangi penggunaan minyak karena biaya produksinya bisa jauh lebih murah, menghasilkan potensi penghematan BBM senilai Rp 10 miliar. Dengan BPP murah tentu akan berpengaruh pada efisiensi, dan ujungnya pada tarif," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Nusra dan Bali, Djoko Abumanan, menambahkan rasio elektrifikasi di NTT saat ini baru mencapai 71 persen hingga Maret 2019. Diharapkan di akhir 2019, rasio elektrifikasi di NTT sebesar 90 persen.
"Diharapkan melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan di NTT ini dapat memperkuat pasokan dan keandalan sistem kelistrikan wilayah NTT, meningkatkan rasio elektrifikasi, dan geliat ekonomi di NTT semakin tumbuh," ujarnya.