Jumlah Pengusaha Muda RI Kalah di ASEAN, Bahlil Ajak Pemuda Katolik Berwirausaha

7 Juli 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengajak seluruh Pemuda Katolik dari Sabang sampai Merauke untuk berlomba menjadi wirausahawan agar bisa berkontribusi ke ekonomi negara. Ajakan ini juga untuk meningkatkan jumlah pengusaha muda Indonesia yang masih kalah jauh dari Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Bahlil saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik 2024 yang dipusatkan di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
"Sebab bagian ekonomi ini tidak dimanfaatkan oleh banyak orang, pemuda lebih cenderung ke politik, padahal menjadi bupati harus siapkan dana begitu besar hingga Rp 40 miliar, mau jadi gubernur pun mencapai ratusan miliar demikian apalagi presiden," kata Bahlil dikutip dari Antara, Minggu (7/7).
Dia menyebut, reformasi telah melahirkan dua gagasan besar, pertama politik dan kedua adalah ekonomi. Politik telah melakukan perubahan dengan plus dan minus-nya.
"Presiden sudah berganti, menteri sudah berganti, gubernur hingga bupati dan DPR sudah berganti, yang tidak tergantikan adalah konglomerat. Mengapa? Karena organisasi kepemudaan itu selalu berpikir dan berorientasi kepada politik," ujarnya.
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua bersama PT Freeport Indonesia. Foto: IG@bahlillahadalia
Karena itu, Bahlil memberikan harapan dengan perspektif lain yaitu semua negara maju, salah satu di antaranya adalah pertumbuhan dunia usaha harus dobel digit. Jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,8 persen, kemudian Singapura 11 persen, Malaysia 7 persen, Thailand 8 persen, dan Amerika sudah dobel digit.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyampaikan bahwa investasi itu salah satu instrumen penting dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sejak Indonesia merdeka sampai 2020, pertumbuhan ekonomi lebih di wilayah Jawa. Hal itu karena jumlah investasi lebih besar di wilayah Jawa ketimbang wilayah luar dari Pulau Jawa.
"Sejak saya masuk, atas perintah Pak Jokowi, jangan membangun Indonesia dengan Jawa sentris, harus Indonesia sentris, maka kita ubah kebijakannya sehingga investasi di luar Pulau Jawa jauh lebih besar," tambah Bahlil.
Hal itu, katanya, merupakan bagian penting yang harus dilakukan oleh para aktivis kepemudaan.
"Jangan kemudian tamat kuliah, bawa ijazah untuk tunggu penerimaan PNS. Jangan kamu bermimpi jadi orang kaya jika memilih menjadi PNS. Itu kuncinya," kata Bahlil memotivasi para Pemuda Katolik.
Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan pada Trimegah Political dan Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hal konkret yang akan dilakukan ke depan adalah mendorong adanya hilirisasi investasi. Karena investasi tidak bisa menggunakan gaya lama. Ini kemudian didukung dengan sebuah regulasi yang mewajibkan setiap investor yang masuk ke daerah harus mengakomodasi pengusaha daerah.
ADVERTISEMENT
"Supaya agar investasi di daerah itu menjadikan pengusaha lokal menjadi tuan di atas negerinya sendiri, bukan menjadi penonton," ujar dia.
Dia mengajak Pemuda Katolik dan organisasi kepemudaan lainnya agar mengambil peluang ini, kalau mau mengisi kemerdekaan ambil bagian ekonomi.
Selain itu dia pun mengakui bahwa Pemuda Katolik adalah garda terdepan yang menjaga toleransi, NKRI, menjaga intelektualitas dengan kritikan konstruktif demi kemajuan kemajemukan NKRI.