Jumlah Penumpang Kereta Api 31,3 Juta Orang, Turun 4,93 Persen

2 Oktober 2023 15:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengenakan masker di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (12/62023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengenakan masker di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (12/62023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah ada penurunan jumlah penumpang kereta api turun 4,93 persen jadi 31,3 juta orang pada Agustus 2023. Secara kumulatif, Januari-Agustus 2023 jumlah penumpang mencapai 238,5 juta orang atau naik 42,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, angka penumpang juga disebabkan oleh masa liburan sekolah yang sudah selesai. Serta pemangkasan kapasitas penumpang kereta api jarak jauh.
"Pemerintah juga memangkas kapasitas penumpang kereta api yang bisa diangkut, kereta api ekonomi jarak jauh dengan menurunkan kuota tiket tanpa kursi mulai 1 Agustus 2023 dari 50 persen menjadi 20 persen," katanya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (2/10).
Sementara itu, jumlah penumpang pesawat internasional naik 13,40 persen. Mengingat, pemerintah baru saja menambah rute penerbangan internasional di beberapa bandara Indonesia.
Kereta Api (KA) Pangrango Bogor-Sukabumi melintas di wilayah Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (11/4/2022). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
"Penambahan rute penerbangan internasional seperti di Bandara Soekarno Hatta dan Kualanamu. Kemudian pada Agustus 2023 ini juga sudah dibuka kembali program keberangkatan jemaah umrah 2023 setelah sebelumnya umrah ditutup untuk persiapan jemaah haji," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Amalia juga mengungkapkan jumlah penumpang mode transportasi udara laut dan KRL juga turun. Hal itu disebabkan oleh kebijakan work from home (WFH) untuk PNS Jakarta imbas tingginya angka polusi udara.
"Kebijakan WFH bagi ASN DKI Jakarta terkait polusi udara Jakarta di Akhir Agustus 2023 berdampak terhadap jumlah pengguna KRL Jabodetabek," terangnya.