Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jumlah PNS Kemenkeu Berkurang Ribuan, Sri Mulyani Hemat Rp 2,12 Triliun
12 Juni 2023 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani berhasil menghemat anggaran hingga Rp 2,12 triliun berkat efisiensi pegawai. Jumlah pegawai Kemenkeu berkurang 3.586 dari tahun 2019 sebesar 82,468 menjadi 78.882 pegawai tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Kita setiap tahun melakukan negatif growth. Artinya jumlah yang retired (pensiun) dibandingkan yang direkrut baru, lebih kecil yang direkrut sehingga total headcount (jumlah karyawan) menurun," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (12/6).
Bendahara negara tersebut menjelaskan, melalui efisiensi tersebut pihaknya bisa menghemat anggaran senilai Rp 902,69 miliar di 2020-2023.
Secara rinci, terdapat 11 pola kerja baru yang mendukung efisiensi anggaran. Pertama, pengendalian belanja birokrasi seperti perjalanan dinas dan konsinyering, menghasilkan efisiensi Rp 534,42 miliar
Kedua, pembayaran belanja pegawai terpusat berdampak turunnya anggaran pengelolaan gaji dan optimalisasi SDM menghasilkan efisiensi Rp 9,46 miliar. Ketiga, implementasi Ruang Kerja Masa Depan (RKMD) berdampak turunnya alokasi sewa kantor menghasilkan efisiensi Rp 14,35 miliar.
ADVERTISEMENT
"Empat, konsolidasi pengadaan laptop melalui e-katalog LKPP dan kebijakan TKDN menghasilkan efisiensi Rp 140,83 miliar," ungkap Menkeu.
Kelima, digitalisasi proses bisnis berdampak turunnya belanja pencetakan dokumen menghasilkan efisiensi Rp 92,85. Keenam, pengadaan collaborative tools secara terpusat menghasilkan efisiensi Rp 290 miliar.
Ketujuh, kebijakan Negative Growth jumlah pegawai, turun 3.586 orang atau 4,35 persen dari 82.468 menjadi 78.882 orang menghasilkan efisiensi Rp 902,69 miliar. Kedelapan, optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana berdampak penurunan biaya paket meeting menghasilkan efisiensi Rp 35,27 miliar.
Kesembilan, prioritas pembentukan tim berdampak pada efisiensi honorarium tim menghasilkan efisiensi Rp 15,35 miliar. Kesepuluh, optimalisasi anggaran penanganan pandemi dampak terkendalinya kasus COVID-19 menghasilkan efisiensi Rp 84,19 miliar
"Terakhir, standardisasi harga dan pemberian seminar kit yang selektif menghasilkan efisiensi Rp 4,44 miliar," jelas Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
"Dengan langkah-langkah organisasi dan perbaikan organisasi dan perbaikan birokrasi, kami mampu melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 2,12 triliun melalui pola kerja baru," tandasnya.